Saturday, April 19, 2008

WelcomeToKotaMinyak


Akhirnya setelah muter-muter melulu di pulau Jawa, sempat mengunjungi pulau Bali dan Sumatra, minggu ini aku mengunjugi Kalimantan for several days. Tepatnya di kota Balikpapan. Menurutku Balikpapan kota yang cukup menarik, meskipun mahal teuing :( bisa kere kalo tinggal di sana. Tapi overal dapet nilai 8 lah. Kotanya teratur, gak macet, gak becek, fasilitas cukup komplit. Namun sayangnya sepertinya di Balikpapan sering kejadian mati lampu (hare gene???) dan air-nya urgh... warnanya gak jernih dan entah perasaanku ato bukan tapi bau minyak - mentang-mentang kota minyak deui.

Sayang di sana gak sempet jalan kemana-mana karena jadwal yang cukup padat tapi lumayanlah bisa reunian ma Balikpapaners - temen2 yang tinggal di Balikpapan, lunch bareng, kumpul-kumpul, or sekedar nongkrong buat makan seafoodnya yang murah.

Oh ya aku bawa oleh-oleh juga dari Balikpapan yaitu badan yang bentol-bentol merah. Kata dokter sie alergi - ntah alergi apa..

Monday, April 14, 2008

MyFavorite:ProjectRunway

Dulu salah satu rutinitas malam seninku bersama Diah teman kosku adalah nonton acara Project Runway di O’Channel. Sayangnya di O’Channel cuma ditayangkan 2 season - di US sampai saat ini sudah sampai season 5.

Acara ini merupakan reality show yang menampilkan 12 designer muda yang harus berkompetisi, dimana di setiap episode akan ada tema baru yang harus menjadi tema rancangan mereka. Di tiap episode inilah akan ditentukan 1 orang pemenang dan 1 orang yang harus dieliminasi – mirip-mirip reality show di Indonesia juga. Yang menarik buat aku adalah cara tiap designer menerjemahkan tema, mencari inspirasi, dan mewujudkannya dalam waktu yang sangat terbatas. Mereka benar-benar sangat kreatif.

Untuk Season 1 designer favoritku adalah Kara Saun, sayang di babak final Kara harus rela menjadi runner up karena menurut juri design karyanya terlalu “Gucci” – can’t believe it, Gucci’s so sweet!!. Meskipun begitu Kara Saun adalah designer yang paling sering memenangkan tantangan per episode. Yang kusuka dari rancangan Kara Saun adalah model rancangannya yang simple namun elegan. Dia senang sekali menggunakan warna-warna tanah (type warna yang biasa digunakan Triset). Dia paling OK kalo merancang baju-baju army look – mungkin karena background Kara yang sempat join Air Force.

Kara's Design

Untuk Season 2 aku menyukai rancangan Daniel Vosovic. Daniel juga hanya menjadi runner up meskipun dia pemenang tantangan terbanyak. Rancangan Daniel sangat manis dan elegan dengan pemilihan warna yang cenderung soft. Yang bikin aku “mlongo” adalah waktu di salah satu episode dia “sayang-sayangan” sama perancang cowok lain – ngerti kan maksudku...


Daniel's Design

BogorInMemory

Ini merupakan kisah travelling waktu aku masih awal kerja - sebelum masuk shift. Hari itu kami – aku dan 2 orang temanku travelling ke Bogor.

Pagi-pagi nyampe di terminal Baranang Siang Bogor kami langsung sarapan Taoge Goreng, yang berisi tahu, mie, dan taoge yang disiram kuah kacang pedas. Judulnya sie Taoge goreng tapi taogenya gak beneran digoreng. Taoge direbus sebentar dalam air yang sangat mendidih hingga mirip seperti digoreng di minyak panas. Dari sanalah nama taoge goreng berasal.

Ini yang disebut Taoge Goreng

Selepas sarapan kita mampir bentar buat lihat-lihat kampus lama IPB, lanjut ke kebun raya Bogor. Senang sekali rasanya di kebun raya, tempatnya luas, cukup bersih, dan fresh. Tempat favoritku adalah rumah Anggrek, wow so beautiful, penuh dengan tanaman anggrek. Tapi yang paling fun buat aku adalah asyiknya jalan bareng sahabat di tempat yang begitu indah. Di kebun raya ada beberapa lapangan luas dan di sanalah kami hampir sepanjang pagi. Sekedar duduk atau tiduran, ngobrol, nyanyi-nyanyi dan tentu saja curhat, sambil makan asinan Bogor dan ice cream durian.
Lovely Orchid's Garden

Jalan-jalan ke Bogor tidak lengkap rasanya tanpa wisata kuliner. Karena keterbatasan waktu kami hanya sempat mengunjungi 2 tempat makan dan oleh-oleh terkenal di Bogor yang kebetulan letaknya berdekatan yaitu PIA-Apple Pie dan MP-Macaroni Panggang. Di PIA-Apple Pie kami makan apple pie-nya yang sangat enak, dengan rasa kayu manis yang cukup kuat. Sayangnya di MP kami gak sempet icip-icip schotelnya yang terkenal karena out of stock (can u imagine?) dan harus menunggu cukup lama untuk mendapatkannya. Karena sudah malam dan kami herus kembali ke rumah maka kami tidak jadi beli. Next time mungkin..
Apple Pie

MyFavorite:Jacket,Sweater,andCoat

Salah satu jenis pakaian favoritku adalah jaket, sweater, dan coat. Entah kenapa aku kadang merasa gak pede kalo aku tidak memakai jaket. Waktu masih SMA aku lebih suka memakai jumper daripada jaket, sweater, atau coat dulu

Dulu waktu masih tinggal di Bandung koleksi yang paling banyak adalah sweater karena Bandung cenderung dingin jadi sweater bisa dipakai kapan saja dan bisa jadi wardrobe kuliah yang nyaman. Namun begitu aku bekerja dan bermukim di daerah industri yang panas, hampir semua koleksi sweaterku aku kirim pulang.

Sekarang aku lebih menyukai memakai jaket atau coat. Hampir setiap hari aku menggunakan jaket atau coat. Untuk musim kemarau aku cenderung lebih suka memakai jaket. Tapi kalau musim hujan aku hampir selalu memakai coat. Biasanya yang panjangnya melebihi lutut, water proof, dan ber-capuchon (bertudung). Karena coat model seperti ini praktis digunakan saat berhujan-hujan (secara aku kemana-mana naek ojeg-becek).


Aku bisa beli jaket, sweater, dan coat dimana saja. Mulai dari mal, FO, distro, sampe pasar. Tapi kebanyakan koleksiku aku beli di salah satu clothing keren di Bandung, Flashy Fashion and Clothing di Jl. Dipatiukur No. 1 – sebelah BCA Dago. Menurutku must have jacket saat ini adalah Adilibria Training Track Top produksi Adidas yang berwarna hijau muda. Keren kan?




Tuesday, April 8, 2008

FarewellParty

Semenjak aku kerja di kantorku yang sekarang, entah sudah berapa banyak orang yang datang dan pergi. Dari level managerial, supervisor, maupun staff biasa. Entah apa yang terjadi – aku malas (atau capek?) menganalisanya. Tapi yang pasti angka turn over di sini cukup tinggi, atau bahkan bisa dibilang sangat tinggi selama 2 tahun terakhir.

Akibat banyaknya orang yang resign, aku sering mendatangi acara farewell party. Senang sie secara acaranya biasanya makan-makan dimana kita melepas teman yang mendapatkan pekerjaan, penghasilan, dan perusahaan yang lebih baik. Namun ada rasa sedih juga ternyata, sedih karena kehilangan teman dan kolega. Sedih atau cenderung iri mungkin karena teman-teman sudah bisa move dan mendapat yang lebih baik, sementara aku masih “terjebak” di sini.

SaatHarusMemilih

Terkadang, ada kalanya manusia dihadapkan pada persimpangan jalan. Yang manakah jalan yang akan ditempuh selanjutnya. Mempertimbangkan apa saja yang harus dilakukan untuk membuat keputusan. Terkadang pilihan itu begitu jelas. Namun sering kali pilihan yang ada begitu sulit untuk diputuskan, hingga mendorong orang untuk melakukan hal-hal impulsif dalam memilih.
Seorang wanita berdiri di depan cermin. Sekitar satu jam lagi dia akan menghadiri sebuah pesta pernikahan temannya. Di tangan kanannya ada kebaya berwarna coklat yang cocok dengan warna matanya dan di tangan kirinya ada kebaya berwarna biru, kekasihnya bilang dia paling cantik memakai warna biru.

Seorang pengendara mobil bermaksud pergi ke sebuah rumah sakit untuk menjenguk seorang kenalan. Sesampainya di suatu pertigaan dia bingung harus memilih, akankah dia berbelok ke kanan, atau ke kiri? Dia tidak pasti, dan diapun melakukan gambling.

Seorang pria sedang duduk di sebuah cafe. Di depannya berdiri dua orang cewek cantik. Siapakah yang akan diajaknya hangout nanti malam? Apakah Alia yang cantik dan menawan, ataukan Sani yang atraktif dan menggoda.

Seorang wanita duduk terpaku di kamarnya. Ada air mata di matanya. Dia berumur tiga puluh tahun, keluarga dan lingkungan selalu mendesaknya. Kapan merit? Andai dia bisa berkata “Mei” dengan santainya, seperti sebuah iklan rokok di TV. Namun sayang dia tidak bisa berkata apapun karena jangankan harus memilih, satu pria pun belum ada yang mampir dalam hidupnya.
Memang berat menentukan pilihan, dan tiap pilihan punya konsekuensi masing-masing. Tapi bersyukurlah setiap kita harus memilih karena setidak-tidaknya kita masih cukup beruntung untuk bisa memilih.

Friday, April 4, 2008

It's funny to see how people do everything to hit their agenda but in the end they only get other's suffer

He he judulnya panjang banget ya?


Sebenernya itu yang lagi kurasain sekarang. Pusing juga ya terlibat politik kantor dimana aku yang teri kecil ini dijadikan pion yang ditendang kesana kemari. Ampun DeJe…….

Untung aku yang sekarang bukanlah aku yang begitu esmosian seperti dulu (tapi masih esmosian juga sie), dan untung pula aku punya temen yang bisa cooling me down…

Semoga teri kecil ini selamat dalam gonjang-ganjing gak jelas di kantor gak jelas bersama orang orang gak jelas

Cleaning Day

Kemarin waktu di rumah aku sempat “dipaksa” kakakku buat beres-beres barang-barangku yang katanya ngebak-ngebaki omah. Akhirnya dengan sangat enggan aku memenuhi permintaannya. Dan dari proses bebersih ini aku mulai menyadari jati diri masa remajaku.


Dalam satu kardus yang berisi barang-barang waktu sekolah di Solo, aku menemukan beberapa surat yang kalau dibaca bikin senyum-senyum. Belum diary yang isinya malu-maluin. Tapi yang paling aneh aku menyimpan potongan-potongan kertas chatting yang biasa dilakukan waktu pelajaran. Dan salah satunya adalah chattinganku dengan Anggi. Ha ha ha lucu sekali...

Yang pasti sie dulu waktu masih remaja aku cukup kreatif (kreatif ato gak punya kerjaan ya?). Aku dulu mengkoleksi teks-teks lagu – jaman dulu hanya “the have” yang bisa beli kompie, apalagi jaman SMA. Dengan rajinnya waktu itu aku mencatat teks lagu secara manual dengan foto penyanyinya di buku kliping khusus – ya ampunnnnnn..... Belum kliping semua hal tentang David Beckham dan Del Piero yang dijilid rapi – Yes they were the soccer heroes at that time. Trus yang paling memalukan adalah koleksi “boysbands souvenirku” mulai dari pin up, poster, artikel, sticker, dll. Wuahhhhhh mana tahan...............

Waktu membongkar kardus kuliahku aku menemukan text book kuliahku yang berwarna warni – dari Dunia Baru Dunia Bajakan- dan dengan haru aku menyusunnya satu per satu di lemari sesuai ukuran dan warna. Tapi aku haru bukan mengenang hari-hari perjuangan kuliahku bersama sang text book, tapi terharu mengingat banyaknya uang yang diinvestasikan oleh ibuku untuk membeli text book yang tidak pernah kubaca. Tapi setidaknya ibuku bilang beliau senang melihat jajaran text book-ku yang rapi. He he andai beliau tahu apa yang terjadi dengan text book-ku (mereka rapi karena gak pernah dibaca). Tapi karena aku anak yang baik aku tidak ingin menghancurkan angan ibuku dengan bilang uang investasinya sia-sia belaka.

MyLongHoliday_Part 3

Ternyata liburanku kali ini agak menyimpang dari rencana semula. Beberapa acara gagal dilakukan, seperti reunian dengan teman SMA dan wisata ke Borobudur/Ulen Senatalu/Semarang. Aku memang jadi pergi ke Yogya tapi untuk menemani saudaraku yang datang dari Jakarta untuk berbelanja baju batik di Pasar Bering Harjo. Selain belanja di Pasar Bering Harjo kami juga pergi ke toko souvenir Norita. Aku baru sekali ini ke sana, ternyata barang-barangnya cukup lucu dan antik, dengan harga terjangkau. Di toko ini bisa ditemukan kreativitas manusia dalam memanfaatkan barang-barang yang valuenya kurang menjadi komoditas dagangan yang menarik, seperti alas meja dari lidi, dll.

Oh ya sekarang di Yogya juga ada busway seperti di Jakarta tapi dengan ukuran bus dan halte yang lebih mini. Kalau melihat rute-nya sie kayak-kayaknya busway ini lebih dimaksudkan untuk transportasi wisata (ada hubungannya-kah dengan Visit Indonesia 2008?) daripada untuk menyediakan transportasi non macet-secara di Yogya tidak ada jalur khusus busway seperti di Jakarta yang makan sebagian jalan.

Di salah satu hari liburku aku sempat pergi ke Prambanan. Meskipun aku pergi di hari senin, tapi Prambanan cukup ramai. Selain wisatawan lokal, ada beberapa wisatawan Eropa dan Jepang. Sayang beberapa bagian candi sudah rusak akibat waktu dan cuaca. Namun kerusakan terberat disebabkan karena gempa tahun lalu. Di beberapa tempat terlihat aktivitas renovasi, selain itu sekarang wisatawan tidak boleh terlalu dekat ke candi apalagi masuk ke dalamnya-ada pagar besi yang membatasi. Tapi hal ini memang wajar dilakukan mengingat saat ini area candi kurang safe karena masih ada kemungkinan jatuhnya bagian candi.

Sayangnya obsesiku buat nonton Sendratari Ramayana/Ramayana Ballet tidak kesampaian – soalnya sekarang musim hujan jadi pertunjukannya indoor – yang menurutku tidak semenarik pertunjukan out door dengan latar belakang candi prambanan di bawah sinar bulan.