Monday, November 5, 2007

WhichShoes?

Dulu aku suka sekali mengkoleksi sepatu.Meskipun aku tidak begitu mengerti jenis-jenis sepatu, namun bila melihat ada yang sepatu yang lucu pasti aku langsung naksir.Aku punya sepatu hak tinggi (biasanya untuk interview dan presentasi),sepatu flat (koleksi sepatu flat-ku sempat mencapai angka 10 pasang dalam satu waktu),dan sepatu olah raga (Adidas adalah merk favoritku), dan tentu saja sepatu canvas.Selain sepatu aku juga punya beberapa sandal (tidak terlalu banyak) yang terdiri dari sandal jepit, sandal trepes, dan sandal tinggi untuk kondangan.

Aku punya cerita mengenai sepatu kesayanganku yaitu sepatu Converse. Menurutku sepatu ini adalah sepatu paling keren di dunia. Nyaman tapi tetap keren.Suatu hari saat aku masih menjadi mahasiswa di kota Bandung, salah satu temanku menginfokan kalau di salah satu toko di Dalem Kaum ada toko yang sedang diskon gede-gedean sepatu ini.Tanpa menunggu-nunggu aku langsung menuju daerah pertokoan sepatu ini.

Kususuri satu demi satu toko-toko di sepanjang jalan ini sampai akhirnya aku menemukan sebuah toko dengan label Converse 70% discount.Saat aku melihat-lihat sepatu di sini aku langsung jatuh cinta pada sepatu ini, sepatu converse model lama-plain-dengan upper-berwarna hijau marquise, dan murah.Tanpa berfikir panjang aku langsung membelinya.Hari pertama aku ke mengenakan sepatu ini ke kampus, aku sangat bahagia. Tak henti-hentinya aku memandangi sepatuku (norak sie emang....). Dan jadilah sepatu ini menemani hari-hariku. Sampai suatu hari aku menemukan sepatuku hilang dari tempat jemuran di kos.Hatiku sedih sekali, rasanya ingin kusumpahin maling itu, namun apa daya sepatuku tetap saja hilang. Suatu hari saat aku pulang kampung aku bercerita pada tanteku mengenai kehilanganku. Dan tiba-tiba beliau mengirimiku uang untuk membeli sepatu baru.Setelah berterima kasih aku langsung kembali ke toko di dalem kaum. Kutemukan sepatu tepat seperti milikku dengan harga 40 % lebih mahal, tapi tetap saja kubeli. Dan sepatu itu masih setia menemaniku sampai sekarang.

Namun sekarang aku tidak begitu bernafsu untuk mengkoleksi sepatu. Yang ada di rak sepatuku hanyalah sepatu yang kubutuhkan. Tepat 2 minggu yang lalu aku menyumbangkan atau membuang sepatu-sepatu yang sudah tidak kuperlukan lagi.Sebuah keputusan yang berat, namun tetap kujalani.

Aku punya satu teman yang selalu memakai sepatu dengan hak 7 cm kemanapun dia pergi (dia bilang menyakitkan tapi tetap dia jalani demi penampilan elegan). Temanku yang lain menyukai sepatu dengan ujung yang lancip seperti sepatu aladin (dia bilang kakinya terlihat lebih panjang jika memakai sepatu ini),temanku yang lain kemana-mana selalu memakai sandal trepes, karena menurutnya ini adalah foot wear yang paling nyaman dan dia tidak merasa risih mengenakannya dimanapun. Namun aku tetap suka sepatu flat (tanpa hak) karena menurutku sepatu ini nyaman dan tidak menyakitkan (untuk apa terlihat cantik kalau akhirnya tiap malem mijet-mijet kaki?), namun aku tetap menghormati siapapun yang memilih jalan perjuangan memakai sepatu hak tinggi (:p).

Meskipun terlihat sepele namun aku belajar sesuatu dari sepatuku. Apapun yang kita pilih dalam hidup kita, pilihlah yang sesuai untuk kita, jangan memaksakan diri.

Jadi saat ini aku punya:
  • 1 pasang sepatu converse hijau marquise
  • 1 pasang sepatu Adidas putih
  • 1 pasang sepatu hak tinggi (hanya 3 cm)
  • 4 pasang sepatu flat
  • 3 pasang sepatu dengan hak tipis
  • 1 pasang sandal trepes
  • 1 pasang sandal tinggi
  • 1 pasang sandal jepit
  • 1 pasang sepatu safety

WOW ternyata sepatuku masih banyak juga ya????




No comments: