Sunday, December 30, 2007

AnotherWedding

Seminggu yang lalu, seorang sahabat masa SMP-ku datang berkunjung. Dia adalah teman masa kecilku, saksi mimpi-mimpi besarku, saksi dari cinta monyetku, saksi patah hati pertamaku.

Kami sudah berpisah sejak lulus SMP, namun aku bilang dia sahabat yang setia. Bagaimana tidak? Setiap aku pulang pasti dia datang berkunjung. Dan dia adalah salah satu dari sedikit orang yang masih mengupdate cerita hidupnya kepadaku.

Aku bahkan tahu semua pria yang pernah singgah di hatinya, atau berapa kali dia pindah kerja. Dia benar-benar sahabat dalam hidupku.

Kunjungan terakhir dia membawa berita bahagia. Dia akan menikah, tahun depan, bulan April. Sebuah berita yang tidak mengejutkan. Lebaran lalu dia mengenalkan pria itu padaku. Dan sekarang dia sudah dilamar. Dia akan menjadi somebody's somebody...

Setelah percakapan yang panjang, akhirnya kukemukakan pula pertanyaan itu, pertanyaan yang menghantui diriku, dan sering kutanyakan pada teman-temanku.
"Apa yang membuatmu yakin that he's the one?"
Sambil menerawang dia tersenyum dan akhirnya berkata :
"Mungkin dia bukan yang terbaik, tapi hati ini tahu dialah orang itu"
Karena aku tahu ada pria lain yang ingin melamarnya. Pria yang di kaca mata budaya kita jauh lebih baik. Namun hatinya telah mantap dan doa-doanya telah terjawab sudah.

Congratz Ry... I already know from your eyes that he's the one...

Another marriage of my best friends...

NgeShift


Pekerjaanku yang sekarang mengharuskanku bekerja dalam shift. Dalam satu hari ada 3 shift, shift pagi (pukul 07.00-15.00), shift sore (pukul 15.00-23.00), dan shift malam (pukul 23.00-07.00).

Setiap seminggu sekali dilakukan pergantian shift di hari minggu. Urutan shiftnya adalah shift pagi-shift malam dan shift sore. Jadi jika pada minggu pertama bulan X aku masuk shift pagi maka minggu berikutnya aku akan masuk shift malam, dan dilanjutkan dengan shift sore pada minggu berikutnya lagi, begitulah seterusnya. Oficially, hari kerjaku adalah dari senin hingga jumat, tapi biasanya aku harus masuk satu hari antara sabtu atau minggu karena produksi berjalan terus.

Menjalani setiap shift ada untung dan ruginya.

shift 1 adalah shift yang cukup berat untukku. Pertama aku harus bangun pagi agar bisa mempersiapkan segala sesuatu sebelum proses produksi mulai, seperti perhitungan planning, informasi antar shift, pengaturan crew, dll. Pada shift 1 biasanya banyak yang rese, departement ini itu yang minta ini itu juga, trial lah, perbaikan mesin lah, isu quality lah, audit lah,perubahan planning lah, dan lah lah yang lain. Enaknya, kerja di shift pagi berasa seperti kerja normal,waktu berjalan cepat, jadi tidur terasa sangat nikmat, walaupun bangun paginya gak nikmat sama sekali. Di samping itu shift pagi memberikan kehidupan sosial yang lebih baik, bisa ketemu teman2 dari department lain, lunch ada temen, trus malemnya masih bisa nongkrong sama temen kantor ato temen kos (nongkrong disini mohon diartikan sebagai ngobrol dan makan seadanya).

Shift 2 adalah shift yang paling kusukai. Berangkatnya tidak terlalu pagi jadi agak nyantai dan masih bisa bertemu dengan orang-orang. Pagi hari aku masih bisa up date berita, baca koran, nyuci baju, bikin sarapan, nonton infotainment, nonton Oprah, dll. Pulang biasanya bisa langsung tidur. Tapi gak enaknya, aku gak bisa kongkow after work bareng temen2.

Shift 3 adalah shift yang paling berat, di samping harus melawan kodrat (tidur di siang hari dan terjaga di malam hari) juga otak yang beku sepanjang malam. Sepanjang siang, meskipun tidak tidur tapi badan terasa lemas. Jet lag? tentu saja... Paling strees adalah kalo ada masalah cukup berat di shift ini. Otak jarang banget mau kerja sama, malah punya kecenderungan mogok. Jadi kebanyakan decision yang kubuat bersifat instan dan mentah. Malah terkadang kalo salah satu crew ku bertanya :"Bu, ada masalah ini nih, gmn bu?" setelah terdiam cukup lama (mencoba memaksa otak yang mogok untuk jalan) aku akan berkata "Biasanya gimana?" Saat shift 3 hari pertama biasanya adalah saat penahanan kantuk yang hebat (karena siangnya tidak tidur), hari kedua lumayan OK, otak lumayan jernih. Hari ketiga otakku mulai kram dan aku mulai dopping kopi. Hari keempat kalian bisa melihat zombie dalam perwujudanku. Hari kelima, rasanya lebih baik aku berhenti kerja. Dan aku tak pernah sanggup untuk melanjutkan ke hari keenam, apalagi ketujuh. Biasanya seminggu setelah menajalani shift 3, di hari liburku aku akan mati suri, menjadi onggokan tidak berguna.

Untuk kesehatan, tentu saja kerja shift jelas tidak sehat. Lha nggak gimana? Orang metabolisme tubuh di acak-acak.Dan bagaimana jika dihubungkan dengan ayat di bawah?

"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahatdan menjadikan siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah) sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar"
(QS Yunus (10); ayat 67)

Tuesday, December 25, 2007

PEREMPUAN DAN LELAKI

Sang Perempuan dilahirkan dalam keluarga keturunan yang cukup kolot. Dia sangat cantik, lembut, cerdas, menawan, nampak rapuh namun sebenarnya kuat – seperti Lili gunung. Dibesarkan dalam keluarga harmonis, dengan memegang nilai-nilai yang kuat, dididik sebagai kalangan menengah ke atas, dengan pengetahuan tentang agama, norma, adat istiadat, dan moral yang kuat.

Sang Lelaki adalah seorang pribumi asli. Dia cerdas-mendekati jenius, alim, pendiam, tampak kuat namun sebenarnya rapuh – seperti rumput liar. Dibesarkan dalam keluarga yang mengutamakan kasih sayang dan cinta – terlalu berlebihan kadang kala.

Sebelas tahun yang lalu, sang Lelaki bertemu dengan sang Perempuan- dan dia jatuh cinta. Selama sebelas tahun, sang lelaki terus mencintainya.

Sebelas tahun yang lalu, sang Perempuan masih sangat muda, dan mungkin dia belum tahu apa itu cinta. Baginya, sang Lelaki adalah sahabatnya.

Lima tahun yang lalu, sang Lelaki memutuskan untuk pindah kota, namun hanya ada sang Perempuan dalam hatinya.

Lima tahun yang lalu, sang perempuan jatuh cinta, namun bukan kepada sang Lelaki. Saat itulah dia belajar apa itu cinta.

Satu setengah tahun yang lalu, sang Lelaki tetap mencintainya. Dan berusaha untuk mendapatkannya.

Satu setengah tahun yang lalu, sang Perempuan jatuh cinta, sekali ini kepada sang Lelaki. Kesabaran dan perjuangan sang Lelaki dapat menakhlukkannya. Di sinilah dia menyadari apa sebenarnya cinta.

Setengah tahun yang lalu sang Lelaki dan sang Perempuan berpisah. Bukan karena sang Perempuan tidak mencintainya. Namun jaraklah yang memisahkan mereka – jarak di antara mereka sendiri.

Seminggu yang lalu, sang Perempuan menerima kabar itu. Sang Lelaki memutuskan untuk menikah – namun bukan dengannya.

Sebelas tahun…

Ternyata bukanlah waktu yang cukup lama…

Untuk memahami apa itu cinta…

Sang Lili memutuskan untuk bertahan di gunung.

Dan sang Rumput liar memutuskan untuk tetap berada di padang.

-Sometimes the greatest journey is a distance between two people-

Sebuah kota di kaki gunung Merapi, 18 Desember 2007

Di antara rintik hujan di dedaunan.

Tuesday, December 18, 2007

ORCE SHOW

Salah satu acara TV favoritku adalah Oprah Show. Aku selalu menyempatkan diri untuk menonton acara satu ini. Begitu pula hari ini. Tepat pukul 10.00 WIB aku sudah duduk manis di depan TV. Di rumahku, Metro TV adalah channel no.0 dan Trans TV adalah no.1.

Acara hari ini cukup menyenangkan-tidak terlalu berat-lebih hanya sekedar entertainment. Saat jeda iklan, seperti biasa aku memindah-mindah saluran-menurut urutan angka. Baru saja aku memencet tombol no.1 (Trans TV) aku langsung mengernyit. Di Trans TV saat itu sedang ditayangkan acara Dorce Show-acara yang aku tahu memang merupakan salah satu acara yang berkonsep meniru Oprah (selain Kick Andy tentunya).

Sebenarnya aku sudah terbiasa dengan konsep plagiat yang dilakukan TV Indonesia. Namun hari ini aku agak merasa terganggu. Aku segera memanggil ibuku yang kebetulan lewat, dan terjadilah dialog berikut (dialog sebenarnya dalam bahasa Jawa, tapi berhubung kalian belum tentu ngerti, aku translate ke dalam bahasa
Indonesia):

Aku : Bu, sini deh..

Ibu : Apa ?

Aku : Coba perhatiin Oprah. Trus ini.. (Aku ganti channel ke Trans TV)

Ibu : Knapa emang… Eh Dorce makin cantik ya…

Aku : Argh ….. serius nie

Ibu : ????

Aku : Coba lihat rambutnya Dorce deh.

Ibu : Eh iya mirip banget ya ma Oprah…

Aku : Yup, bedanya si Oprah cewek beneran..

Ibuku hanya geleng-geleng kepala dan berlalu begitu saja-mungkin beliau berpikir “anakku ini udah stress kali ya? Ampe hal nggak penting gitu dipikirin”.

Buat aku ini agak berlebihan. Boleh-lah konsep ikut-ikutan, tapi nyampe ke gaya rambut????? Plis deh kayak gak ada gaya lain aja. Dikonde juga bisa kan? Secara Oprah itu CEWEK HELLO…. Sedangkan Om eh Tante Dorce???



-Dunia hiburan yang miris-

Saturday, December 15, 2007

UncomfortableMoments

Hampir dua kali dalam sebulan aku melakukannya, begitu pula hari ini. Di bawahku ada sekitar 60 anak kontrak (baik via direct hire maupun outsource). Dan dari 60 orang tersebut biasanya ada 1 atau 2 orang yang habis kontrak. Ada yang habis karena memang sudah 3 kali kontrak (sesuai aturan pemerintah) atau memang sengaja tidak diperpanjang karena dianggap performance-nya kurang.
Begitulah nasib mereka, minimal mereka harus bekerja sangat rajin dengan upah minimum, dan dengan keterbatasan masa kontrak. Saat umur mereka sudah cukup-saat kebutuhan finansial mereka sedang tinggi, maka semakin sulitlah mereka menemukan pekerjaan.
Setiap bulan orang yang harus kuakhiri kontraknya akan kupanggil. Dengan wajah pucat dan putus asa mereka akan datang kepadaku. Dan akulah yang harus menyampaikan berita itu. Bermacam-macam ekspresi mereka saat mendengarnya, ada yang diam saja, bertanya kenapa, dan bahkan menangis.
Kalau aku boleh memilih, aku tidak ingin menjalani proses ini. Sangat sulit menjalaninya. Dan mencoba untuk menguatkan mereka, padahal saat itu yang terbayang di mata mereka adalah bagaimana bulan depan mereka akan makan.
Hampir 2 kali setiap bulan, hatiku harus menangis ....

Thursday, December 13, 2007

ManagemenEkspektasi

Ada kalanya seseorang merasakan kekecewaan yang teramat besar dalam hidupnya. Akupun pernah mengalaminya, sering malah.
Pernah suatu hari aku aku merasa sangat kecewa hanya karena hal yang sebenarnya tidak begitu besar. Waktu itu aku dan seorang temanku berencana untuk pergi bareng. Pada hari H, ternyata temanku tersebut tidak bisa. Uh hari itu aku kecewa banget dan hal itu tidak bisa kututup-tutupi darinya, sampai dia merasa tidak enak hati. Tapi setelah beberapa hari dan kupikirkan lagi, ternyata that's not a big deal. Trus kenapa waktu itu aku begitu kecewa ?

Jawabannya adalah aku belum bisa me-manage ekspektasiku dengan baik. Saat itu aku begitu berharap ketemu dengan temanku itu, bahkan aku sudah merancang apa saja yang akan kulakukan bersamanya. Terlalu banyak hal yang kubayangkan dan kuharapkan sehingga saat hal itu tidak terlaksana aku merasa kecewa. Membangun harapan adalah seperti membangun gunung es. Terlalu rentan, terlalu mudah runtuh atau meleleh.

Saat ini aku sedang belajar untuk memanage ekspektasiku. Mencoba membiarkan semua hal mengalir apa adanya. Saat seseorang menjanjikan sesuatu aku cenderung untuk take it easy, dan tidak terlalu mengharapkannya. Karena saat kita sudah terbang terlalu tinggi, saat jatuh akan sangat menyakitkan.

Orang berkata, orang tidak bisa dibilang hidup jika tidak membangun harapan dan mimpi. Aku bilang aku tidak ingin hidup dengan rasa sakit.

Wednesday, December 12, 2007

WhatHappen??

Baru aja temen kerjaku (Sebut saja Pak G) bertanya padaku :
Pak G : " Bu, anak-anak pada nanya tuh, kenapa katanya Ibu sekarang berubah ? "
Aku : " Heh berubah apanya pak ? "
Pak G :" Iya kata anak-anak Ibu udah gak ceria seperti dulu, dah gak pernah cerita-cerita dan ketawa-tiwi kayak dulu "
Aku : " Masa sie ????"
Pak G : " Iya kali "

Trus aku bertanya-tanya sendiri, emang bener ? separah itukah?
Segera aku menuju kamar mandi-sekalian mau sholat subuh. Iya mukaku ternyata kuyu sekali. Dan tidak ada senyum di sana, apalagi cengiran jahil yang biasa aku lontarkan untuk anak-anakku yang berjumlah seratusan itu. Bagian bawah mataku terlihat seperti mata Panda (dengan kantong mata hitam nan tebal).
Oh God, separah itukah ? What should I do ?
Yang pasti aku berjanji setidak-tidaknya di depan anak-anak aku tidak akan semurung ini. Buat apa membuat mereka bingung. Lagian senyum kan ibadah ?

-Foto ini aku dapat dari temanku yang baru pulang dari Korea-

Monday, December 10, 2007

Insomnia

Beberapa hari ini tidurku agak tidak nyenyak. Bukannya memikirkan sesuatu atu apa, tapi memang aku tidak bisa. Beberapa hari ini aku tidur cukup malam yaitu sekitar pukul 1 atau 2. Biasanya kalau shift 1 begini aku tidur jam 9 karena aku harus bangun pagi- aku berangkat kerja sekitar pukul 6. Kalaupun aku bisa tidur agak awal (pukul 10 atau 11) biasanya aku akan terbangun lagi jam 2-an dan sulit untuk tidur lagi.

Yang aneh lagi tidurku akhir-akhir ini sering dibumbui dengan mimpi. Seingatku aku sudah lama tidak bermimpi dalam tidur (inilah yang kusebut dengan tidur berkualitas). Biasanya aku bermimpi tentang hal-hal yang sedang aku pikirkan atau kejadian yang aku tunggu-tunggu. Seperti misalnya tiga hari lalu aku bermimpi tentang kepulangan salah satu temanku ke Jakarta - secara dia berencana pulang dalam waktu dekat ini atau dua hari yang lalu aku bermimpi tentang pekerjaanku (damn, ini adalah jenis mimpi yang paling kubenci).

Akibat kebiasaan tidurku sekarang, saat bangun pagi aku merasa lelah dan tidak mood. Bahkan dihari kamis kemarin seharian aku tidak tersenyum sama sekali (entah apa yang dipikirkan teman-teman kerjaku melihat aku cemberut sepanjang hari). Akibatnya di akhir minggu aku tewas - hibernasi panjang panjang di siang hari dan terjaga di malam hari . Semoga saja minggu ini aku bisa tidur dengan baik, secara aku shift malam dan biasanya hal ini akan sangat menguras energi.

MaenYuk....

Sabtu kemarin aku mendapat tawaran yang tidak disangka-sangka dari temanku. Tiba-tiba dia mengajakku ke TimeZone !!! Iya yang di Matahari itu !!

Udah lama banget aku gak maen ke Time Zone. Terakhir kayaknya 5 tahun yang lalu deh. Sore itu, dengan tekad bulat kami pergi ke Timezone yang berjarak 5 km-an dari tempat kerja kami.

Uh di sana kami berasa gila. Mencoba banyak permainan, dari basket, mukulin buaya, sampai tembak-tembakan. Kata temanku aku sangat berbakat dengan lenganku, semua hal yang perlu menggunakan kekuatan lengan pasti memberiku nilai penuh, juga saat main tembak-tembakan (jelas lah secara aku ini veteran Virtua Cop). Namun kelemahanku adalah game dengan koordinasi mata dan kaki- segala dance dll itu aduh nyerah deh.

Saking semangatnya kami sampai tidak ngeh saat ada bapak-ibu-dan anaknya yang senyum-senyum melihat kami berdua. Ya iyalah, secara saat itu kami heboh banget - Hello .... we're already twenty something..Tapi gak pedulilah kami (sempet malu sie-tapi cuman bentar).

Akhirnya kami memutuskan bahwa ini akan menjadi kegiatan wajib kami, dan kami menyebut tiket yang kami dapat sebagai harta gono-gini HA HA HA..
Girls could be so crazy sometimes...

But by the way, love it so much. Thanks Ikoh for asking me to get trough this. Waiting for other games and Lombok of course (On February Gal!!!)

ParodiBisnis (Part 2)

Kemarin saat aku melakukan hal ini kupikir semuanya akan baik-baik saja, setidaknya tidak akan serumit ini.

Setelah diputuskan bahwa kami harus apply lagi kalo masih ingin bekerja di sini, aku putuskan untuk aplly dua posisi (posisiku yang sekarang dan satu posisi di quality). Saat itu aku memang masih bingung karena di satu sisi aku belum siap untuk menganggur, jadi aku butuh cadangan.


Sampai saat ini kalau ditanya JIKA aku lulus dua-duanya aku akan memilih yang mana? jujur aku sulit untuk menjawabnya. Di satu sisi, aku benar-benar menyukai pekerjaanku yang sekarang, and I haven't finished yet down here. Tapi di satu sisi pekerjaan di quality adalah pekerjaan baru yang akan broadening pengetahuanku dalam bidang food tech-sesuai dengan tujuanku ke depan dan dengan catatan NON-SHIFT yang it means my life and my metabolism will turn to normal.


Yang nyebelin, tadi siang bosku di manufacturing menelponku dan bertanya (dengan nada menuduh) kenapa aku gak inform ke dia kalo aku apply ke quality. Buat catatan bosku ini tipe orang yang menguasai 90% pembicaraan dan biasanya sebelum berbicara dengan kami di otaknya sudah ada kesimpulan yang sebagaimanapun kita menjelaskannya dia tetap akan memutuskan bahwa kesimpulannya yang benar.
Yah aku sie diam saja (tapi sebenarnya aku dah inform ke direct superiorku-shift manager mengenai hal itu, dan menurutku gak penting aku inform langsung ke dia). At the end of the conversation akhirnya dia bilang ya sudah berarti gak pa-pa dong kalau misalkan nanti akhirnya aku 'dibuang' ke quality.

What the ****


Yang pasti sie hal ini bikin orang-orang puyeng semua terutama shift managerku-karena memang dia yang lebih tahu aku ini kayak gimana.


Yah we'll wait and see aja deh....

Saturday, December 8, 2007

HappyBirthdayToYou


Today 24 years ago, you were born for a reason, and whatever the reason was, I believe that your existence has been influence my life so much.
You're not just you.
You are special, at least for me.
So thanks for everything you've done to me.

Do you know ? Until now I'm still keeping the message you sent 2 years ago. May be you have been forgotten, but sure I still remember.
That day, August 29 year of 2005, I was on my hectic day.
Those were the days when I have to prepare for the final examination to determine whether I will graduate or not after years of struggling in college.

Then here come your message, a message that remind me to keep smiling and fighting.
Your message make me smile, not only 2 years ago, but also the days after..

Friends come and go ...
But you still stay around, not in physical meaning, but I do believe you always beside me.

Dear you....
Thanks for the years that we've been trough together
Your presence has strengthen me for years
And hope for another following years

Happy Birth Day ...
Hope your life as amazing as you are ...

Thursday, December 6, 2007

Mewek


Akhir-akhir ini aku mulai menyadari lagi satu dari sekian banyak kebiasaan burukku.

Aku adalah orang yang sangat gampang terharu, menangis, sesenggukan, mbrambang, mewek, apapun istilahnya.

Mungkin kalau kebiasaan mewek ini hanya menjadi konsumsi pribadi, tidak akan begitu merugikan. Namun ternyata kebiasaan ini kubawa ke dalam kehidupan profesional.

Dulu sewaktu aku masih kuliah aku sering sekali menangis. Tempat menangis favoritku adalah tangga Double Helix di dekat himpunan. Aku menangis sehabis bertengkar dengan partner labtekku. Aku menangis setelah 'dimarahi' dosen. Aku menangis saat marah kepada teman seangkatanku. Aku menangis habis-habisan saat bertemu dengan mantan pacarku dan dicuekin.

Huh .... menceritakannya saja sudah membuatku capek. Bagaimana dulu aku bisa menjalaninya ya? Bahkan menonton film Korea (terutama Endless Love) dan menonton Oprah-pun bisa membuatku menangis Bombay.

Saat mulai bekerja beberapa teman cowokku mulai menasehatiku untuk tidak menangis terutama di depan bosku. Karena kata mereka itu tidak profesional dan dan menunjukkan kelemahan. Namun ternyata hal ini menjadi sangat sulit bagiku. Saat aku berargumentasi aku cenderung merasa ingin menangis, apalagi saat aku marah. Pernahkah kalian merasa, dalam dada kalian ada sesuatu yang tertahan, membuat sakit, dan berasa ingin meledak ? Itulah yang kurasakan saat-saat itu. Kadang aku berusaha keras untuk menahannya, namun sekuat apapun aku menahan perasaan ingin menangis itu minimal air mata itu tetap merembes.

Seminggu yang lalu, bosku membicarakan tentang mutasi ('membuangku') dari shiftku ke shift lain. Manager shift dimana aku berencana akan dimuatasi terkenal akan 'kegagalannya' dalam berhubungan dengan bawahannya. Saat kami (aku dan supervisor lain) membicarakan masalah ini, bosku bilang padaku " Ah kalo si Uswah sie gampang, palingan dia mewek.."

What a ****

Jadi sekarang aku terkenal sebagai si nona Mewek

Apa ini yang dimaksud teman-teman cowokku itu??

Apakah aku sudah membunuh karakterku sendiri karena kebiasaan mewekku?

Saturday, December 1, 2007

MyDecember

December, one of my favorite month is coming. This year my december is more special. A lot of things will happen. A lot of special ocassion will occur. Some decision to be waiting for. This month I also wait for some news, whether the good one or the bad one.

This month, my beloved brother will celebrate his birthday. Some of my best friends too. And of course the birthday of one important person in my life.

This month I also have a plan to have long holiday. Planning of going to my hometown. Planning of meeting some of friends.

Wait for the days to come

Friday, November 30, 2007

ParodiBisnis



Lucu dan miris ....

Itulah hal pertama yang terlintas di kepalaku Kamis tanggal 22 kemarin.

Baru sekitar 4 bulan yang lalu aku menempati posisiku saat ini setelah selama setahun sebelumnya aku menjalani masa traineeship di perusahaan tempatku bekerja sekarang.

Dan tiba-tiba aku dan teman-teman sejawatku dipanggil oleh pihak management yang mengatakan bahwa perusahaan akan mengadakan restrukturisasi. Dan aku adalah salah satu orang yang terkena dampaknya.

Aku tidak akan dibuang begitu saja, setidak-tidaknya aku akan dibuang dengan cara yang cukup elegan namun memalukan. Jika aku mau tetap bekerja di sini aku diharuskan untuk melamar lagi seolah-olah aku orang luar yang ingin bekerja di sini. Itu mungkin hal yang wajar jika saja posisi yang kulamar bukanlah posisi yang kutempati saat ini. Mereka bilang mereka akan melakukan seleksi lagi. Tes lagi, interview lagi. Proses panjang yang berbelit-belit, seperti saat aku ikut recruitment di beberapa perusahaan sebelum ini, bedanya aku tidak perlu cuti atau mangkir.
Beberapa kolegaku memilih untuk melawan management, dengan meminta bantuan serikat pekerja. Beberapa yang lain memilih untuk mengalah karena sebenarnya selama ini mereka juga sudah lelah.
Hatiku terluka, egoku tergores. Namun apalagi yang harus kulakukan ? Apakah aku punya pilihan lain ? Aku sudah lulus 2 tahun lalu, namun sayangnya aku belum punya experience yang cukup berarti.
Saat ini, kukalahkan egoku dan aku terus maju. Demi sesuatu yang kurencanakan di masa depan, yang tidak mungkin aku tinggalkan saat ini.
Apakah benar langkah yang kuambil ini ? yaitu untuk berkompromi ? Apakah aku akan lolos lagi ? Kalaupun aku lolos, akankah aku lolos dari jeratan yang jelas terlihat di depan ?
Cause I know that they already have names.

Monday, November 26, 2007

ScaryDays

Aku gak pernah ngerasa se-resah dan se-nggaknyaman ini dalam hidupku. Akhir-akhir ini adalah hari yang menakutkan.

Mencoba merenungi kehidupan, bukan hanya hidupku tapi juga hidup orang-orang di sekitarku.

Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, sanggupkah aku menjalani proses ini? Kalaupun aku lolos dari yang satu ini, apakah aku juga akan lolos nantinya?
Apakah yang dapat menjamin hal yang sama tidak akan terjadi pada diriku kedepannya?
Aku tak tahu lagi harus bagaimana, yang aku lakukan hanya menjalaninya dan berpura-pura seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Tapi sebenarnya dalam hati ini aku tak bisa berpura-pura. Dan badanku pun merespon ketidak-tenangan jiwaku. Kondisi badanku semakin drop dan tidak fit.
Karena aku khawatir, mengkhawatirkan masa depan yang kukira akan cukup cerah, yang sekarang mulai diliputi awan kelabu.
Aku sedang berfikir keras saat ini. Akan kemana lagikah kakiku harus melangkah? Kemana lagi kakiku harus menapak?
Semua terlalu kelabu ....

Thursday, November 22, 2007

OperasiGigiGerahamBungsuku

Selama 24 tahun, seingatku aku belum pernah merasakan sakit gigi. Tapi semenjak gigi geraham bungsuku tumbuh aku sering merasakan nyeri dan demam. Namun semua itu biasanya berhenti setelah semua gigiku berhenti tumbuh. Namun sayang hal ini tidak berlaku untuk gigi geraham bungsuku yang sebelah kiri bawah.

Saat menjalani sebuah medical check up dokter gigi yang memeriksaku menemukan bahwa gigi geraham bungsu kiri-bawahku tumbuh miring jadi perlu untuk dioperasi. Beberapa waktu kemudian aku pergi ke sebuah RS Swasta di dekat tempatku tinggal dan memeriksakan gigi bungsuku ini. Drg tersebut memintaku untuk merontgen gigiku dan dari hasil rontgen ketahuan bahwa gigiku memang harus dioperasi karena tumbuh miring dan bisa menyebabkan infeksi.
Aku langsung mengiyakan saran dokter tersebut karena aku mengira pasti hanya akan seperti cabut gigi biasa dan tidak menyakitkan. Akhirnya dengan hati tenang aku Jumat kemarin sepulang kerja aku comitted to do the surgery.
Saat itupun datang. Dan ternyata.... Proses ini sangat menyakitkan dan melelahkan. Aku harus mangap (Jawa-membuka mulut) selama 1 jam. Dan sepanjang 1 jam ini sang dokter gigi melakukan aktivitas-aktivitas entah apa. Yang kutahu dia menyuntik bius sebanyak 3 kali (2 jarum kecil dan 1 jarum besar), mengebor berkali-kali, mengiris beberapa kali, dan mencoba mencabut gigiku berkali-kali. Dalam satu waktu minimal ada 3 alat yang dimasukkan ke mulutku, sendok penahan, selang vacuum, dan bor/pisau/suntikan/tang pencabut gigi (ini alat yang menurutku paling serem). Dan yang membuatku ngeri selama operasi sang dokter berbincang-bincang dengan para suster dengan suara keras mengenai jenis suntikan yang harus diberikan (besar/keci), harus dibor lagi, harus disuntik lagi, divacuum lebih dalam, betapa susahnya operasi ini, berapa jahitan yang mau diaplikasikan dll.
Setelah AKHIRNYA gigiku berhasil dicabut sang dokter menyatakan kelegaannya dan perawat menanyakan apakah aku mau menyimpan gigiku sebagai souvenir ?? Ihhh nggak deh maaksih.
Jumat ini aku akan kembali untuk membuka jahitan. Aku bersumpah tidak akan pernah lagi melakukan operasi ini.
Awalnya tidak terasa sakit namun setelah 3 jam-an obat biusnya habis, dan Tuhan sakiiiiiiiiiiiit banget. Sehingga aku masih butuh pain killer selama 3 hari untuk meredakan rasa sakit. Temanku ada yang menyebutku morphinis gara-gara ini.
But anyway sebenernya operasi ini gak terlalu mengerikan, ni ada beberapa tips yang mau aku bagi bagi temen-temen yang berniat melakukan operasi gigi bungsu :
1. Persiapan mental - dan bawalah teman saat operasi (ini penting terutama saat kamu pengen ngegaplok dokter giginya-pengalaman pribadi)
2. Biasanya 4 hari sebelum operasi akan diberikan obat untuk diminum. MINUMLAH dan habiskan (karena aku gak habisin kemarin)
3. Setelah operasi gigit gulungan kassa (bisanya disediain) agar terbentuk gumpalan darah yang akan menghentikan pendarahan (jangan bandel kayak gw)
4. Siapkan banyak makanan lunak+sedotan (susah makan euy) makanlah bubur, sup, sari kacang hijau dan pisang.
5. Habiskan antibiotiknya.
6. Tetap sikat gigi (kasihan kale temen-temennya kalo gak sikat gigi)
7. Bersedialah jika dikasih surat izin bolos (jangan sok-sokan kayak aku-yang akhirnya gak masuk kerja juga)
Gitu aja kali ya... Tetap semangat dengan gigi sehat

Sunday, November 11, 2007

TheyCallThemBlueCollarPeople-1


Orang-orang ini adalah sumber inspirasiku. Melihat mereka bekerja siang malam (kadang selama 12 jam per hari) dengan upah minimum kadang mengingatkanku betapa beruntungnya aku. Orang-orang inilah yang membuatku mensyukuri hidup yang kumiliki.
Di saat kelelahan menghinggapi wajah mereka, mereka masih bisa tersenyum dan menyapa dengan ikhlas saat bertemu dengan ku. Kadang mereka memang mengeluhkan nasib mereka, namun akhirnya mereka akan mengucap syukur karena mereka masih beruntung dibandingkan angkatan kerja seusia mereka yang lain.
Setiap aku menginterview slah satu calon anak buahku, hatiku selalu miris. Bagaimana tidak, setiap kutanya motivasi mereka pasti tidak jauh-jauh dari alasan menyambung hidup. Aku jadi ingat pengalaman interviewku sendiri, dimana aku akan menceritakan harapanku ke depan, karir yang ingin kumiliki, serta kesuksesan yang ingin kuraih. Sedangakan mereka? boro-boro ngomongin karir, mereka memiliki konsep yang sangat sederhana mengenai kesuksesan -bisa menyambung hidup dan syukur-syukur bisa ngirimin bapak-ibu di kampung-
Lama kelamaan mereka sudah tidak kuanggap sebagai anak buahku, namun lebih seperti anakku sendiri, sehingga panggilan Ibu yang mereka berikan untukku, yang dulu membuatku BT (emang gw setua itu?) menjadi salah satu hal yang kurindukan dalam pekerjaanku.
Kebanyakan dari mereka masih sangat muda 18-22 tahun-an. Saat seumur mereka aku masih begitu naif, bingung mencari jati diri, bergulat dengan kebahagiaan masa kuliah. Dan mereka sudah memikirkan "bulan ini aku dapat overtime berapa".
Beberapa dari mereka sudah bapak-bapak, dengan 2 atau 3 orang anak. Setiap aku menghampiri mereka, mereka akan menceritakan tentang istri dan anak2 mereka.
Bergaul dengan orang-orang ini memberiakan warna baru dalam hidupku.
Kuakui, keberadaan mereka merupakan salah satu alasan mengapa aku mencintai pekerjaanku.
Namun, ada beberapa hal yang tidak aku setujui dari gaya hidup mereka ....
will be continued....

Wednesday, November 7, 2007

ThePaintedVeil

- Sometimes the greatest journey is the distance between two people -

Kemarin liat sebuah film di DVD. Judulnya The Painted Veil, produksi tahun 2006. Film ini diambil dari novel karya W Somerset Maugham bersetting China tahun 1925. Film ini menceritakan tentang seorang gadis kelas atas Inggris, Kitty Garstin (Naomi Watts) yang mendapatkan tekanan dari keluarga dan lingkungannya karena belum menikah. Di sebuah pesta dia bertemu dengan seorang pria Dr. Walter Fane (Edward Norton), seorang bakteriologi pendiam dan serius yang akhirnya dinikahi oleh Kitty agar ia segera lepas dari keluarganya.

Akhirnya pasangan Fane pindah ke Shanghai, karena dr. Fane mendapat tugas penelitian di laboratorium pemerintah. Di sana Kitty bertemu dengan seorang diplomat Inggris Charles Townsend dan merasa jatuh cinta yang kemudian menjadi pasangan selingkuhannya. Saat mengetahui bahwa Kitty berselingkuh, Walter mengultimatum Kitty untuk memilih apakah dia akan ikut suaminya menjadi voulentir untuk sebuah desa terpencil yang sedang dilanda epidemi kolera atau diceraikan dengan tidak terhormat.

Kitty meminta Charles untuk menceraikan istrinya dan menikahi Kitty, namun Charles menolak. Akhirnya Kitty menyetujui keinginan Walter untuk pergi ke desa tersebut. Di sana dia menyadari sifat lain suaminya yang selama ini tidak diketahuinya.

Aku kasih nilai 8/10 untuk film ini. Meskipun ide ceritanya sederhana namun film ini sangat menyentuh (I even cried at the end of the movie). Dari film ini kita ditunjukkan bahwa kepada siapa kita menyangka bahwa kita jatuh cinta belum tentu benar-benar orang yang tepat untuk kita. Untuk apa mengejar sesuatu yang tak mungkin (tak boleh) kita raih jika di samping kita ada yang lebih cocok untuk kita.

Please visit http://wip.warnerbros.com/paintedveil/ for further information.

Monday, November 5, 2007

WhichShoes?

Dulu aku suka sekali mengkoleksi sepatu.Meskipun aku tidak begitu mengerti jenis-jenis sepatu, namun bila melihat ada yang sepatu yang lucu pasti aku langsung naksir.Aku punya sepatu hak tinggi (biasanya untuk interview dan presentasi),sepatu flat (koleksi sepatu flat-ku sempat mencapai angka 10 pasang dalam satu waktu),dan sepatu olah raga (Adidas adalah merk favoritku), dan tentu saja sepatu canvas.Selain sepatu aku juga punya beberapa sandal (tidak terlalu banyak) yang terdiri dari sandal jepit, sandal trepes, dan sandal tinggi untuk kondangan.

Aku punya cerita mengenai sepatu kesayanganku yaitu sepatu Converse. Menurutku sepatu ini adalah sepatu paling keren di dunia. Nyaman tapi tetap keren.Suatu hari saat aku masih menjadi mahasiswa di kota Bandung, salah satu temanku menginfokan kalau di salah satu toko di Dalem Kaum ada toko yang sedang diskon gede-gedean sepatu ini.Tanpa menunggu-nunggu aku langsung menuju daerah pertokoan sepatu ini.

Kususuri satu demi satu toko-toko di sepanjang jalan ini sampai akhirnya aku menemukan sebuah toko dengan label Converse 70% discount.Saat aku melihat-lihat sepatu di sini aku langsung jatuh cinta pada sepatu ini, sepatu converse model lama-plain-dengan upper-berwarna hijau marquise, dan murah.Tanpa berfikir panjang aku langsung membelinya.Hari pertama aku ke mengenakan sepatu ini ke kampus, aku sangat bahagia. Tak henti-hentinya aku memandangi sepatuku (norak sie emang....). Dan jadilah sepatu ini menemani hari-hariku. Sampai suatu hari aku menemukan sepatuku hilang dari tempat jemuran di kos.Hatiku sedih sekali, rasanya ingin kusumpahin maling itu, namun apa daya sepatuku tetap saja hilang. Suatu hari saat aku pulang kampung aku bercerita pada tanteku mengenai kehilanganku. Dan tiba-tiba beliau mengirimiku uang untuk membeli sepatu baru.Setelah berterima kasih aku langsung kembali ke toko di dalem kaum. Kutemukan sepatu tepat seperti milikku dengan harga 40 % lebih mahal, tapi tetap saja kubeli. Dan sepatu itu masih setia menemaniku sampai sekarang.

Namun sekarang aku tidak begitu bernafsu untuk mengkoleksi sepatu. Yang ada di rak sepatuku hanyalah sepatu yang kubutuhkan. Tepat 2 minggu yang lalu aku menyumbangkan atau membuang sepatu-sepatu yang sudah tidak kuperlukan lagi.Sebuah keputusan yang berat, namun tetap kujalani.

Aku punya satu teman yang selalu memakai sepatu dengan hak 7 cm kemanapun dia pergi (dia bilang menyakitkan tapi tetap dia jalani demi penampilan elegan). Temanku yang lain menyukai sepatu dengan ujung yang lancip seperti sepatu aladin (dia bilang kakinya terlihat lebih panjang jika memakai sepatu ini),temanku yang lain kemana-mana selalu memakai sandal trepes, karena menurutnya ini adalah foot wear yang paling nyaman dan dia tidak merasa risih mengenakannya dimanapun. Namun aku tetap suka sepatu flat (tanpa hak) karena menurutku sepatu ini nyaman dan tidak menyakitkan (untuk apa terlihat cantik kalau akhirnya tiap malem mijet-mijet kaki?), namun aku tetap menghormati siapapun yang memilih jalan perjuangan memakai sepatu hak tinggi (:p).

Meskipun terlihat sepele namun aku belajar sesuatu dari sepatuku. Apapun yang kita pilih dalam hidup kita, pilihlah yang sesuai untuk kita, jangan memaksakan diri.

Jadi saat ini aku punya:
  • 1 pasang sepatu converse hijau marquise
  • 1 pasang sepatu Adidas putih
  • 1 pasang sepatu hak tinggi (hanya 3 cm)
  • 4 pasang sepatu flat
  • 3 pasang sepatu dengan hak tipis
  • 1 pasang sandal trepes
  • 1 pasang sandal tinggi
  • 1 pasang sandal jepit
  • 1 pasang sepatu safety

WOW ternyata sepatuku masih banyak juga ya????




Sunday, November 4, 2007

WhatIReallyWant????


Tadi sebelum berangkat ke pabrik, sempet liat acara di TV. Aku gak tahu judulnya apa tapi semacam acara ispiring moment gitu. Nah kan nara sumbernya Mario Teguh tuh? Trus dia ngebahas masalah "What You Really Want In Life?". Wah nonjok nie pertanyaannya ...
Karena kayaknya aku emang gak seriously mikirin satu pertanyaan ini.

Trus sambil siap-siap aku mencoba memikirkan jawaban untuk pertanyaan Mario Teguh. "What I really want in life?"

Dulu waktu aku masih kecil aku pengennnnnnnnn banget jadi dokter, sampe bela-belain ikutan relawan dokter kecil yang kerjaannya ngurusin temen yang mimisan, sakit perut, dan laen2 penyakit anak SD, dan akhirnya end up dengan pacaran ma mahasiswa FK (dah lama banget, tahun 2001 gitu??).

Trus ketika aku terdampar di jurusan teknik dan gak suka sama hal-hal yang berbau teknik akhirnya aku memutuskan untuk berkarir di dunia Marketing sampe-sampe saat awal-awal apply kerja aku selalu apply untuk posisi di area marketing-dan semuanya DITOLAK (aku gak tahu saat itu kepalaku kepentok apa ampe bener-bener gak nyambung gitu).

Trus waktu teman-temanku yang cum laude berbondong-bondong kuliah S2 di luar negri, aku ikut-ikutan juga (meskipun aku gak cum laude), dan dapet tawaran beasiswa di Malaysia. Dan aku putuskan untuk tidak mengambilnya (thanks God!!! liat aja yang Malaysia lakukan ke aset budaya negara kita).

Kemudian saat teman-temanku sedang demam kerja di Oil Industry aku ikut-ikutan ngejer-ngejer karir di bidang oil. Dan wal-hasil aku DITOLAK juga.

Trus saat liat salah satu temen cewek-ku kerja di OFF SHORE aku ngerasa dia itu kereeeeeen banget dan aku jadi pengen juga. (Menurutku keren sekali bisa merasakan sesuatu yang orang lain jarang rasain di area yang sangat demanding dan challenging). Sampe-sampe aku apply di pertambangan (area yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya). Sekali ini aku tidak ditolak.

Trus sekarang aku sudah 1,5 tahun-an berkecimpung di dunia Food Tech. Dunia yang saat kuliah dulu sangat kubenci (melebihi mata kuliah teknik yang lain). Sekarang aku harus belajar membedakan mana hard wheat dan soft wheat, bertanya-tanya apa itu damage starch(kayaknya aku pernah denger ada yang ngomongin waktu kuliah dulu), apa yang terjadi saat ammonium bicarbonate mendapatkan perlakuan panas, membahas toksin yang dihasilkan Staphylococcus Aurelius .... Argh ........

Dan ternyata, Damn I Like My Job !!! Yeah it sounds so weird but I do love my job. Bukan karena pekerjaan ini lagi ngetrend, bukan karena pekerjaan ini memberikan gaji yang besar, bukan karena teman-temanku banyak yang bekerja di sini, bukan juga karena pekerjaan ini keren. Karena pekerjaanku jauh dari alasan-alasan itu.

Jadi ada satu pembelajaran yang aku ambil dari ini semua. Semua sudah ada yang mengatur, saat manusia berusaha di sanalah berkah itu tersimpan. Dan untuk menjadi bahagia adalah pilihan bukan apa kata orang. Manusia punya tempat masing-masing dimana dia akan bahagia.

So, What I really want in my life ???

I just want to be happy
As an ordinary woman

Thursday, November 1, 2007

BeneathTheLoneliness



Recently were lonely days. Unsubsequent working schedule has restricted my social life. How can I enjoying hang out with friends, go to movies, or just chatting with them? It only happened in old days....

But today is a wonderfull day. Some friends of mine call, mail, or sms me. Some of them say hello and some of them ask me to meet them. What a great day.

Then I'll have 2 plans this weekend. And I have a confidence that it will be awesome.

Thanks Kris and Fabian for your call. Thanks Tanti and Hilda for your SMS. Thanks Ima for your mail. Dewi, I'll come and stay. Hilda and Puspa, we will have a wonderfull journey like we used to do. Be ready for the madness.

dear all,
Thanks for still remembering and updating me.

Tuesday, October 23, 2007

ToughDay



Today is a tough day for me. I woke up in the morning in unfit condition that I want to call may boss to ask for a day off.But I decided to come. The day seemed to be normal. Until I had a meeting that attended by various departments. And then people start to attack, as usual. And unfortunately this time they attack me till I got mad. Yes I got mad that I even re-attack the engineering manager. Me ?? attacking someone older? someone more more powerfull ? someone tougher ?Yes that's the new me that is no more just accepted what people said and want from me.Because I decided to defence especially for my subordinates.
But the worse thing is my boss and peers were there and they say nothing. It hurts me cause I do need their support as my colleagues and we're in one team. Sometimes I feel that they are so happy when I got drown. But I always try to think that they don't. But then, I will ask the same question again and again.
In the time where I try new role for me without any guidance, without any experience before I always hope that there is somebody out there that will remind me if I do something wrong, but also appreciate me if I do someting right.
-The road to the next level is always uphill by John Maxwell-

Sunday, October 21, 2007

BecauseI'mAWoman

Because I'm A Woman
Kiss

A very inspiring song.If you want to understand woman, better listen to this one.




Dodeche ar suga obso namjadurui maum
wonhar ten onjego da juni ije tonande
ironjog choumirago nonun thugbyorhadanun
gu marur midosso negen hengbogiosso

marur haji guresso nega shirhojyoda go
nunchiga obnun nan nur bochegiman hesso
norur yoghamyonsodo manhi guriurgoya
sarangi jonbuin nanun yojainika

modungor swibge da jumyon gumbang shirhjungnenunge
namjara durosso thollin mar gathjin anha
dashinun sogji anhuri maum mogo bojiman
todashi sarange munojinunge yoja ya


Onur urin heojyosso budi hengbogharago
noboda johun sarammannagir barandago
nodo darun namjarang togathe nar saranghanda go marhanten onjego
sorjighi na nega jar doenungo shirho
naboda yepun yoja manna hengboghage jar sarmyon otohge
guroda nar jongmar ijoborimyon otohgenan irohge himdunde himduro juggenunde

ajigdo nor nomu saranghanunde
sarangur wihesoramyon modun da har su inun
yojaui chaghan bonnungur iyong hajinun marajwo
hanyojaro theona sarangbadgo sanunge
irohge himdurgo oryourjur mollasso


AFriend


Wikipedia said, Friendship is a term used to denote co-operative and supportive behavior between two or more humans. Value that is found in friendships is often the result of a friend demonstrating on a consistent basis:

  • the tendency to desire what is best for the other, simpathy and empathy
  • honesty, perhaps in situations where it may be difficult for others to speak the truth, especially in terms of pointing out the perceived faults of one's counterpart
  • mutual understanding.

Ask.com said, friend is :

  • A person whom one knows, likes, and trusts.
  • A person whom one knows; an acquaintance.
  • A person with whom one is allied in a struggle or cause; a comrade.
  • One who supports, sympathizes with, or patronizes a group, cause, or movement: friends of the clean air movement.

And I always ask to myself "When it comes the time where I found somebody that always want me to hear, want me to care, want me to help, want me to trust, but not in the opposite way. When that somebody doesn't want to hear me, doesn't care, and doesn't have willingness to help, doen't want to trust me, even in my tough days. Does she/he my friend ???"

Cause I believe that friendship only work in mutual behavior. Caring, sharing, helping, believing each other.

To all my beloved friend. I don't want to pick you as my friend, I just want both of us picking each other as friend. A friendship that developed by understanding, caring, and sharing.

Friday, October 19, 2007

I Don't Know You Anymore

Entah kenapa kemarin saat aku ngompreng-ompreng komputerku di rumah tiba-tiba aku nemu lagu lama ini. Dan kayaknya lagu ini cocok banget buat-ku sekarang.



"I Don't Know You Anymore"


I would like to visit you for a while
Get away and out of this city
Maybe I shouldn't have called but someone had to be the first to break
We can go sit on your back porch
Relax
Talk about anything
It don't matter
I'll be courageous if you can pretend that you've forgiven me

Because I don't know you anymore
I don't recognize this place
The picture frames have changed and so has your name
We don't talk much anymore
We keep running from the pain
But what I wouldn't give to see your face again

Springtime in the city
Always such relief from the winter freeze
The snow was more lonely than coldIf you know what I mean
Everyone's got an agenda, don't stop
Keep that chin up, you'll be all right
Can you believe what a year it's been
Are you still the same?
Has your opinion changed?'

I know I never really treated you right
I've paid the price
I'm still paying for it every day
So maybe I shouldn't have called
Was it too soon to tell?Oh what the hell
It doesn't really matter
How do you redefine something that never really had a name?
Has your opinion changed?

Because I don't know you anymore
I don't recognize this place
The picture frames have changed and so has your nameWe don't talk much anymore
We keep running from the pain
But what I wouldn't give to see your face again

I see your face
I see your face

AboutMe

Namaku Uswatun Hasanah, dan kamu boleh memanggilku Uswah. Sebuah nama yang kalian dan aku tahu bahwa berjuta-juta orang telah menggunakannya. Namun aku percaya setiap orang yang bernama Uswatun Hasanah memiliki keistimewaan tersendiri. Begitu pula denganku ...

Dan bagaimanapun juga, namaku adalah warisan ayahku yang berisikan doa dan harapan terhadap anak perempuannya. Dan aku tetap selalu berharap doa dalam nama itu dapat kuwujudkan. Amin.
Aku dilahirkan di sebuah kota kecil di kaki gunung Merapi, aku tumbuh besar di sana. Hingga saat umurku 15 tahun aku harus merantau ke kota yang lebih besar untuk pendidikan yang lebih baik. Bukan berarti sekolah di kota kecilku tidak berkualitas, hanya saja ada kualitas tertentu yang kubutuhkan dan tidak dapat kutemukan di sekolah-sekolah di kotaku.

Selepas SMU, aku melanjutkan ke sebuah Institut di kota Bandung, di sana aku mengambil jurusan Teknik Kimia. Aku lulus 4 tahun kemudian di tahun 2005 dengan penuh perjuangan (karena engineering memang sepertinya bukan bidangku). Namun, di samping hasil kuliahku yang gak bisa kubanggakan, aku punya banyak sekali kisah dan kebahagiaan selama 4 tahun di Bandung. Salah satunya adalah hartaku yang paling berharga yaitu teman-temanku.

Selepas lulus kuliah aku ikut serta dalam dunia pencarian kerja. Tak terhitung banyaknya lamaran, tes, interview, dan bahkan Medical Check Up yang kujalani. Dan hampir semuanya gagal. Hingga akhirnya ada satu perusahaan yang menerimaku. Sebuah MNC di bidang steel industry di kota Cilegon. Bberapa bulan kemudian, dengan berat hati aku meninggalkan perusahaan tersebut dan pindah ke sebuah perusahaan supplier raw material untuk industri keramik yang mengiming-imingi gaji lebih tinggi, fasilitas lebih OK, dan training ke Eropa. Namun ternyata itu semua hanya bualan belaka. Di sanapun aku tak bertahan lama, tapi lumayanlah di sana aku belajar memaki-maki dalam bahasa Spanyol. Ketakukan mulai menghinggapi diriku "Apakah memang sifatku untuk tidak betah dalam 1 company ?". Namun ternyata di perusahan ketiga mimpi burukku tidak berlanjut. Aku bertahan di perusahaan ini hingga sekarang. Sebuah Food Industry yang cukup terpandang di Amrik (tapi tidak di Indonesia). Tapi dengan catatan aku kerja di Indonesia bukan di Amrik :p. Dan dari sinilah akan hadir cerita-cerita lain .....




Thursday, October 18, 2007

MyFirstPost


Whua.....

This is my first time to write on my NEW blog (Can you imagine ??? my own blog). But actually I am not allowed to do this, because now I'm on work. HA HA HA. Naughty girl of me. By the way welcome to my blog. I really like to share the whole experience with all of you guys out there. Have a nice journey .....



If you have any comment or queries don't be hesitate to write on me...

Love,

Uswah