Sunday, December 30, 2007

AnotherWedding

Seminggu yang lalu, seorang sahabat masa SMP-ku datang berkunjung. Dia adalah teman masa kecilku, saksi mimpi-mimpi besarku, saksi dari cinta monyetku, saksi patah hati pertamaku.

Kami sudah berpisah sejak lulus SMP, namun aku bilang dia sahabat yang setia. Bagaimana tidak? Setiap aku pulang pasti dia datang berkunjung. Dan dia adalah salah satu dari sedikit orang yang masih mengupdate cerita hidupnya kepadaku.

Aku bahkan tahu semua pria yang pernah singgah di hatinya, atau berapa kali dia pindah kerja. Dia benar-benar sahabat dalam hidupku.

Kunjungan terakhir dia membawa berita bahagia. Dia akan menikah, tahun depan, bulan April. Sebuah berita yang tidak mengejutkan. Lebaran lalu dia mengenalkan pria itu padaku. Dan sekarang dia sudah dilamar. Dia akan menjadi somebody's somebody...

Setelah percakapan yang panjang, akhirnya kukemukakan pula pertanyaan itu, pertanyaan yang menghantui diriku, dan sering kutanyakan pada teman-temanku.
"Apa yang membuatmu yakin that he's the one?"
Sambil menerawang dia tersenyum dan akhirnya berkata :
"Mungkin dia bukan yang terbaik, tapi hati ini tahu dialah orang itu"
Karena aku tahu ada pria lain yang ingin melamarnya. Pria yang di kaca mata budaya kita jauh lebih baik. Namun hatinya telah mantap dan doa-doanya telah terjawab sudah.

Congratz Ry... I already know from your eyes that he's the one...

Another marriage of my best friends...

NgeShift


Pekerjaanku yang sekarang mengharuskanku bekerja dalam shift. Dalam satu hari ada 3 shift, shift pagi (pukul 07.00-15.00), shift sore (pukul 15.00-23.00), dan shift malam (pukul 23.00-07.00).

Setiap seminggu sekali dilakukan pergantian shift di hari minggu. Urutan shiftnya adalah shift pagi-shift malam dan shift sore. Jadi jika pada minggu pertama bulan X aku masuk shift pagi maka minggu berikutnya aku akan masuk shift malam, dan dilanjutkan dengan shift sore pada minggu berikutnya lagi, begitulah seterusnya. Oficially, hari kerjaku adalah dari senin hingga jumat, tapi biasanya aku harus masuk satu hari antara sabtu atau minggu karena produksi berjalan terus.

Menjalani setiap shift ada untung dan ruginya.

shift 1 adalah shift yang cukup berat untukku. Pertama aku harus bangun pagi agar bisa mempersiapkan segala sesuatu sebelum proses produksi mulai, seperti perhitungan planning, informasi antar shift, pengaturan crew, dll. Pada shift 1 biasanya banyak yang rese, departement ini itu yang minta ini itu juga, trial lah, perbaikan mesin lah, isu quality lah, audit lah,perubahan planning lah, dan lah lah yang lain. Enaknya, kerja di shift pagi berasa seperti kerja normal,waktu berjalan cepat, jadi tidur terasa sangat nikmat, walaupun bangun paginya gak nikmat sama sekali. Di samping itu shift pagi memberikan kehidupan sosial yang lebih baik, bisa ketemu teman2 dari department lain, lunch ada temen, trus malemnya masih bisa nongkrong sama temen kantor ato temen kos (nongkrong disini mohon diartikan sebagai ngobrol dan makan seadanya).

Shift 2 adalah shift yang paling kusukai. Berangkatnya tidak terlalu pagi jadi agak nyantai dan masih bisa bertemu dengan orang-orang. Pagi hari aku masih bisa up date berita, baca koran, nyuci baju, bikin sarapan, nonton infotainment, nonton Oprah, dll. Pulang biasanya bisa langsung tidur. Tapi gak enaknya, aku gak bisa kongkow after work bareng temen2.

Shift 3 adalah shift yang paling berat, di samping harus melawan kodrat (tidur di siang hari dan terjaga di malam hari) juga otak yang beku sepanjang malam. Sepanjang siang, meskipun tidak tidur tapi badan terasa lemas. Jet lag? tentu saja... Paling strees adalah kalo ada masalah cukup berat di shift ini. Otak jarang banget mau kerja sama, malah punya kecenderungan mogok. Jadi kebanyakan decision yang kubuat bersifat instan dan mentah. Malah terkadang kalo salah satu crew ku bertanya :"Bu, ada masalah ini nih, gmn bu?" setelah terdiam cukup lama (mencoba memaksa otak yang mogok untuk jalan) aku akan berkata "Biasanya gimana?" Saat shift 3 hari pertama biasanya adalah saat penahanan kantuk yang hebat (karena siangnya tidak tidur), hari kedua lumayan OK, otak lumayan jernih. Hari ketiga otakku mulai kram dan aku mulai dopping kopi. Hari keempat kalian bisa melihat zombie dalam perwujudanku. Hari kelima, rasanya lebih baik aku berhenti kerja. Dan aku tak pernah sanggup untuk melanjutkan ke hari keenam, apalagi ketujuh. Biasanya seminggu setelah menajalani shift 3, di hari liburku aku akan mati suri, menjadi onggokan tidak berguna.

Untuk kesehatan, tentu saja kerja shift jelas tidak sehat. Lha nggak gimana? Orang metabolisme tubuh di acak-acak.Dan bagaimana jika dihubungkan dengan ayat di bawah?

"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahatdan menjadikan siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah) sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar"
(QS Yunus (10); ayat 67)

Tuesday, December 25, 2007

PEREMPUAN DAN LELAKI

Sang Perempuan dilahirkan dalam keluarga keturunan yang cukup kolot. Dia sangat cantik, lembut, cerdas, menawan, nampak rapuh namun sebenarnya kuat – seperti Lili gunung. Dibesarkan dalam keluarga harmonis, dengan memegang nilai-nilai yang kuat, dididik sebagai kalangan menengah ke atas, dengan pengetahuan tentang agama, norma, adat istiadat, dan moral yang kuat.

Sang Lelaki adalah seorang pribumi asli. Dia cerdas-mendekati jenius, alim, pendiam, tampak kuat namun sebenarnya rapuh – seperti rumput liar. Dibesarkan dalam keluarga yang mengutamakan kasih sayang dan cinta – terlalu berlebihan kadang kala.

Sebelas tahun yang lalu, sang Lelaki bertemu dengan sang Perempuan- dan dia jatuh cinta. Selama sebelas tahun, sang lelaki terus mencintainya.

Sebelas tahun yang lalu, sang Perempuan masih sangat muda, dan mungkin dia belum tahu apa itu cinta. Baginya, sang Lelaki adalah sahabatnya.

Lima tahun yang lalu, sang Lelaki memutuskan untuk pindah kota, namun hanya ada sang Perempuan dalam hatinya.

Lima tahun yang lalu, sang perempuan jatuh cinta, namun bukan kepada sang Lelaki. Saat itulah dia belajar apa itu cinta.

Satu setengah tahun yang lalu, sang Lelaki tetap mencintainya. Dan berusaha untuk mendapatkannya.

Satu setengah tahun yang lalu, sang Perempuan jatuh cinta, sekali ini kepada sang Lelaki. Kesabaran dan perjuangan sang Lelaki dapat menakhlukkannya. Di sinilah dia menyadari apa sebenarnya cinta.

Setengah tahun yang lalu sang Lelaki dan sang Perempuan berpisah. Bukan karena sang Perempuan tidak mencintainya. Namun jaraklah yang memisahkan mereka – jarak di antara mereka sendiri.

Seminggu yang lalu, sang Perempuan menerima kabar itu. Sang Lelaki memutuskan untuk menikah – namun bukan dengannya.

Sebelas tahun…

Ternyata bukanlah waktu yang cukup lama…

Untuk memahami apa itu cinta…

Sang Lili memutuskan untuk bertahan di gunung.

Dan sang Rumput liar memutuskan untuk tetap berada di padang.

-Sometimes the greatest journey is a distance between two people-

Sebuah kota di kaki gunung Merapi, 18 Desember 2007

Di antara rintik hujan di dedaunan.

Tuesday, December 18, 2007

ORCE SHOW

Salah satu acara TV favoritku adalah Oprah Show. Aku selalu menyempatkan diri untuk menonton acara satu ini. Begitu pula hari ini. Tepat pukul 10.00 WIB aku sudah duduk manis di depan TV. Di rumahku, Metro TV adalah channel no.0 dan Trans TV adalah no.1.

Acara hari ini cukup menyenangkan-tidak terlalu berat-lebih hanya sekedar entertainment. Saat jeda iklan, seperti biasa aku memindah-mindah saluran-menurut urutan angka. Baru saja aku memencet tombol no.1 (Trans TV) aku langsung mengernyit. Di Trans TV saat itu sedang ditayangkan acara Dorce Show-acara yang aku tahu memang merupakan salah satu acara yang berkonsep meniru Oprah (selain Kick Andy tentunya).

Sebenarnya aku sudah terbiasa dengan konsep plagiat yang dilakukan TV Indonesia. Namun hari ini aku agak merasa terganggu. Aku segera memanggil ibuku yang kebetulan lewat, dan terjadilah dialog berikut (dialog sebenarnya dalam bahasa Jawa, tapi berhubung kalian belum tentu ngerti, aku translate ke dalam bahasa
Indonesia):

Aku : Bu, sini deh..

Ibu : Apa ?

Aku : Coba perhatiin Oprah. Trus ini.. (Aku ganti channel ke Trans TV)

Ibu : Knapa emang… Eh Dorce makin cantik ya…

Aku : Argh ….. serius nie

Ibu : ????

Aku : Coba lihat rambutnya Dorce deh.

Ibu : Eh iya mirip banget ya ma Oprah…

Aku : Yup, bedanya si Oprah cewek beneran..

Ibuku hanya geleng-geleng kepala dan berlalu begitu saja-mungkin beliau berpikir “anakku ini udah stress kali ya? Ampe hal nggak penting gitu dipikirin”.

Buat aku ini agak berlebihan. Boleh-lah konsep ikut-ikutan, tapi nyampe ke gaya rambut????? Plis deh kayak gak ada gaya lain aja. Dikonde juga bisa kan? Secara Oprah itu CEWEK HELLO…. Sedangkan Om eh Tante Dorce???



-Dunia hiburan yang miris-

Saturday, December 15, 2007

UncomfortableMoments

Hampir dua kali dalam sebulan aku melakukannya, begitu pula hari ini. Di bawahku ada sekitar 60 anak kontrak (baik via direct hire maupun outsource). Dan dari 60 orang tersebut biasanya ada 1 atau 2 orang yang habis kontrak. Ada yang habis karena memang sudah 3 kali kontrak (sesuai aturan pemerintah) atau memang sengaja tidak diperpanjang karena dianggap performance-nya kurang.
Begitulah nasib mereka, minimal mereka harus bekerja sangat rajin dengan upah minimum, dan dengan keterbatasan masa kontrak. Saat umur mereka sudah cukup-saat kebutuhan finansial mereka sedang tinggi, maka semakin sulitlah mereka menemukan pekerjaan.
Setiap bulan orang yang harus kuakhiri kontraknya akan kupanggil. Dengan wajah pucat dan putus asa mereka akan datang kepadaku. Dan akulah yang harus menyampaikan berita itu. Bermacam-macam ekspresi mereka saat mendengarnya, ada yang diam saja, bertanya kenapa, dan bahkan menangis.
Kalau aku boleh memilih, aku tidak ingin menjalani proses ini. Sangat sulit menjalaninya. Dan mencoba untuk menguatkan mereka, padahal saat itu yang terbayang di mata mereka adalah bagaimana bulan depan mereka akan makan.
Hampir 2 kali setiap bulan, hatiku harus menangis ....

Thursday, December 13, 2007

ManagemenEkspektasi

Ada kalanya seseorang merasakan kekecewaan yang teramat besar dalam hidupnya. Akupun pernah mengalaminya, sering malah.
Pernah suatu hari aku aku merasa sangat kecewa hanya karena hal yang sebenarnya tidak begitu besar. Waktu itu aku dan seorang temanku berencana untuk pergi bareng. Pada hari H, ternyata temanku tersebut tidak bisa. Uh hari itu aku kecewa banget dan hal itu tidak bisa kututup-tutupi darinya, sampai dia merasa tidak enak hati. Tapi setelah beberapa hari dan kupikirkan lagi, ternyata that's not a big deal. Trus kenapa waktu itu aku begitu kecewa ?

Jawabannya adalah aku belum bisa me-manage ekspektasiku dengan baik. Saat itu aku begitu berharap ketemu dengan temanku itu, bahkan aku sudah merancang apa saja yang akan kulakukan bersamanya. Terlalu banyak hal yang kubayangkan dan kuharapkan sehingga saat hal itu tidak terlaksana aku merasa kecewa. Membangun harapan adalah seperti membangun gunung es. Terlalu rentan, terlalu mudah runtuh atau meleleh.

Saat ini aku sedang belajar untuk memanage ekspektasiku. Mencoba membiarkan semua hal mengalir apa adanya. Saat seseorang menjanjikan sesuatu aku cenderung untuk take it easy, dan tidak terlalu mengharapkannya. Karena saat kita sudah terbang terlalu tinggi, saat jatuh akan sangat menyakitkan.

Orang berkata, orang tidak bisa dibilang hidup jika tidak membangun harapan dan mimpi. Aku bilang aku tidak ingin hidup dengan rasa sakit.

Wednesday, December 12, 2007

WhatHappen??

Baru aja temen kerjaku (Sebut saja Pak G) bertanya padaku :
Pak G : " Bu, anak-anak pada nanya tuh, kenapa katanya Ibu sekarang berubah ? "
Aku : " Heh berubah apanya pak ? "
Pak G :" Iya kata anak-anak Ibu udah gak ceria seperti dulu, dah gak pernah cerita-cerita dan ketawa-tiwi kayak dulu "
Aku : " Masa sie ????"
Pak G : " Iya kali "

Trus aku bertanya-tanya sendiri, emang bener ? separah itukah?
Segera aku menuju kamar mandi-sekalian mau sholat subuh. Iya mukaku ternyata kuyu sekali. Dan tidak ada senyum di sana, apalagi cengiran jahil yang biasa aku lontarkan untuk anak-anakku yang berjumlah seratusan itu. Bagian bawah mataku terlihat seperti mata Panda (dengan kantong mata hitam nan tebal).
Oh God, separah itukah ? What should I do ?
Yang pasti aku berjanji setidak-tidaknya di depan anak-anak aku tidak akan semurung ini. Buat apa membuat mereka bingung. Lagian senyum kan ibadah ?

-Foto ini aku dapat dari temanku yang baru pulang dari Korea-

Monday, December 10, 2007

Insomnia

Beberapa hari ini tidurku agak tidak nyenyak. Bukannya memikirkan sesuatu atu apa, tapi memang aku tidak bisa. Beberapa hari ini aku tidur cukup malam yaitu sekitar pukul 1 atau 2. Biasanya kalau shift 1 begini aku tidur jam 9 karena aku harus bangun pagi- aku berangkat kerja sekitar pukul 6. Kalaupun aku bisa tidur agak awal (pukul 10 atau 11) biasanya aku akan terbangun lagi jam 2-an dan sulit untuk tidur lagi.

Yang aneh lagi tidurku akhir-akhir ini sering dibumbui dengan mimpi. Seingatku aku sudah lama tidak bermimpi dalam tidur (inilah yang kusebut dengan tidur berkualitas). Biasanya aku bermimpi tentang hal-hal yang sedang aku pikirkan atau kejadian yang aku tunggu-tunggu. Seperti misalnya tiga hari lalu aku bermimpi tentang kepulangan salah satu temanku ke Jakarta - secara dia berencana pulang dalam waktu dekat ini atau dua hari yang lalu aku bermimpi tentang pekerjaanku (damn, ini adalah jenis mimpi yang paling kubenci).

Akibat kebiasaan tidurku sekarang, saat bangun pagi aku merasa lelah dan tidak mood. Bahkan dihari kamis kemarin seharian aku tidak tersenyum sama sekali (entah apa yang dipikirkan teman-teman kerjaku melihat aku cemberut sepanjang hari). Akibatnya di akhir minggu aku tewas - hibernasi panjang panjang di siang hari dan terjaga di malam hari . Semoga saja minggu ini aku bisa tidur dengan baik, secara aku shift malam dan biasanya hal ini akan sangat menguras energi.

MaenYuk....

Sabtu kemarin aku mendapat tawaran yang tidak disangka-sangka dari temanku. Tiba-tiba dia mengajakku ke TimeZone !!! Iya yang di Matahari itu !!

Udah lama banget aku gak maen ke Time Zone. Terakhir kayaknya 5 tahun yang lalu deh. Sore itu, dengan tekad bulat kami pergi ke Timezone yang berjarak 5 km-an dari tempat kerja kami.

Uh di sana kami berasa gila. Mencoba banyak permainan, dari basket, mukulin buaya, sampai tembak-tembakan. Kata temanku aku sangat berbakat dengan lenganku, semua hal yang perlu menggunakan kekuatan lengan pasti memberiku nilai penuh, juga saat main tembak-tembakan (jelas lah secara aku ini veteran Virtua Cop). Namun kelemahanku adalah game dengan koordinasi mata dan kaki- segala dance dll itu aduh nyerah deh.

Saking semangatnya kami sampai tidak ngeh saat ada bapak-ibu-dan anaknya yang senyum-senyum melihat kami berdua. Ya iyalah, secara saat itu kami heboh banget - Hello .... we're already twenty something..Tapi gak pedulilah kami (sempet malu sie-tapi cuman bentar).

Akhirnya kami memutuskan bahwa ini akan menjadi kegiatan wajib kami, dan kami menyebut tiket yang kami dapat sebagai harta gono-gini HA HA HA..
Girls could be so crazy sometimes...

But by the way, love it so much. Thanks Ikoh for asking me to get trough this. Waiting for other games and Lombok of course (On February Gal!!!)

ParodiBisnis (Part 2)

Kemarin saat aku melakukan hal ini kupikir semuanya akan baik-baik saja, setidaknya tidak akan serumit ini.

Setelah diputuskan bahwa kami harus apply lagi kalo masih ingin bekerja di sini, aku putuskan untuk aplly dua posisi (posisiku yang sekarang dan satu posisi di quality). Saat itu aku memang masih bingung karena di satu sisi aku belum siap untuk menganggur, jadi aku butuh cadangan.


Sampai saat ini kalau ditanya JIKA aku lulus dua-duanya aku akan memilih yang mana? jujur aku sulit untuk menjawabnya. Di satu sisi, aku benar-benar menyukai pekerjaanku yang sekarang, and I haven't finished yet down here. Tapi di satu sisi pekerjaan di quality adalah pekerjaan baru yang akan broadening pengetahuanku dalam bidang food tech-sesuai dengan tujuanku ke depan dan dengan catatan NON-SHIFT yang it means my life and my metabolism will turn to normal.


Yang nyebelin, tadi siang bosku di manufacturing menelponku dan bertanya (dengan nada menuduh) kenapa aku gak inform ke dia kalo aku apply ke quality. Buat catatan bosku ini tipe orang yang menguasai 90% pembicaraan dan biasanya sebelum berbicara dengan kami di otaknya sudah ada kesimpulan yang sebagaimanapun kita menjelaskannya dia tetap akan memutuskan bahwa kesimpulannya yang benar.
Yah aku sie diam saja (tapi sebenarnya aku dah inform ke direct superiorku-shift manager mengenai hal itu, dan menurutku gak penting aku inform langsung ke dia). At the end of the conversation akhirnya dia bilang ya sudah berarti gak pa-pa dong kalau misalkan nanti akhirnya aku 'dibuang' ke quality.

What the ****


Yang pasti sie hal ini bikin orang-orang puyeng semua terutama shift managerku-karena memang dia yang lebih tahu aku ini kayak gimana.


Yah we'll wait and see aja deh....

Saturday, December 8, 2007

HappyBirthdayToYou


Today 24 years ago, you were born for a reason, and whatever the reason was, I believe that your existence has been influence my life so much.
You're not just you.
You are special, at least for me.
So thanks for everything you've done to me.

Do you know ? Until now I'm still keeping the message you sent 2 years ago. May be you have been forgotten, but sure I still remember.
That day, August 29 year of 2005, I was on my hectic day.
Those were the days when I have to prepare for the final examination to determine whether I will graduate or not after years of struggling in college.

Then here come your message, a message that remind me to keep smiling and fighting.
Your message make me smile, not only 2 years ago, but also the days after..

Friends come and go ...
But you still stay around, not in physical meaning, but I do believe you always beside me.

Dear you....
Thanks for the years that we've been trough together
Your presence has strengthen me for years
And hope for another following years

Happy Birth Day ...
Hope your life as amazing as you are ...

Thursday, December 6, 2007

Mewek


Akhir-akhir ini aku mulai menyadari lagi satu dari sekian banyak kebiasaan burukku.

Aku adalah orang yang sangat gampang terharu, menangis, sesenggukan, mbrambang, mewek, apapun istilahnya.

Mungkin kalau kebiasaan mewek ini hanya menjadi konsumsi pribadi, tidak akan begitu merugikan. Namun ternyata kebiasaan ini kubawa ke dalam kehidupan profesional.

Dulu sewaktu aku masih kuliah aku sering sekali menangis. Tempat menangis favoritku adalah tangga Double Helix di dekat himpunan. Aku menangis sehabis bertengkar dengan partner labtekku. Aku menangis setelah 'dimarahi' dosen. Aku menangis saat marah kepada teman seangkatanku. Aku menangis habis-habisan saat bertemu dengan mantan pacarku dan dicuekin.

Huh .... menceritakannya saja sudah membuatku capek. Bagaimana dulu aku bisa menjalaninya ya? Bahkan menonton film Korea (terutama Endless Love) dan menonton Oprah-pun bisa membuatku menangis Bombay.

Saat mulai bekerja beberapa teman cowokku mulai menasehatiku untuk tidak menangis terutama di depan bosku. Karena kata mereka itu tidak profesional dan dan menunjukkan kelemahan. Namun ternyata hal ini menjadi sangat sulit bagiku. Saat aku berargumentasi aku cenderung merasa ingin menangis, apalagi saat aku marah. Pernahkah kalian merasa, dalam dada kalian ada sesuatu yang tertahan, membuat sakit, dan berasa ingin meledak ? Itulah yang kurasakan saat-saat itu. Kadang aku berusaha keras untuk menahannya, namun sekuat apapun aku menahan perasaan ingin menangis itu minimal air mata itu tetap merembes.

Seminggu yang lalu, bosku membicarakan tentang mutasi ('membuangku') dari shiftku ke shift lain. Manager shift dimana aku berencana akan dimuatasi terkenal akan 'kegagalannya' dalam berhubungan dengan bawahannya. Saat kami (aku dan supervisor lain) membicarakan masalah ini, bosku bilang padaku " Ah kalo si Uswah sie gampang, palingan dia mewek.."

What a ****

Jadi sekarang aku terkenal sebagai si nona Mewek

Apa ini yang dimaksud teman-teman cowokku itu??

Apakah aku sudah membunuh karakterku sendiri karena kebiasaan mewekku?

Saturday, December 1, 2007

MyDecember

December, one of my favorite month is coming. This year my december is more special. A lot of things will happen. A lot of special ocassion will occur. Some decision to be waiting for. This month I also wait for some news, whether the good one or the bad one.

This month, my beloved brother will celebrate his birthday. Some of my best friends too. And of course the birthday of one important person in my life.

This month I also have a plan to have long holiday. Planning of going to my hometown. Planning of meeting some of friends.

Wait for the days to come