Sunday, December 30, 2007

NgeShift


Pekerjaanku yang sekarang mengharuskanku bekerja dalam shift. Dalam satu hari ada 3 shift, shift pagi (pukul 07.00-15.00), shift sore (pukul 15.00-23.00), dan shift malam (pukul 23.00-07.00).

Setiap seminggu sekali dilakukan pergantian shift di hari minggu. Urutan shiftnya adalah shift pagi-shift malam dan shift sore. Jadi jika pada minggu pertama bulan X aku masuk shift pagi maka minggu berikutnya aku akan masuk shift malam, dan dilanjutkan dengan shift sore pada minggu berikutnya lagi, begitulah seterusnya. Oficially, hari kerjaku adalah dari senin hingga jumat, tapi biasanya aku harus masuk satu hari antara sabtu atau minggu karena produksi berjalan terus.

Menjalani setiap shift ada untung dan ruginya.

shift 1 adalah shift yang cukup berat untukku. Pertama aku harus bangun pagi agar bisa mempersiapkan segala sesuatu sebelum proses produksi mulai, seperti perhitungan planning, informasi antar shift, pengaturan crew, dll. Pada shift 1 biasanya banyak yang rese, departement ini itu yang minta ini itu juga, trial lah, perbaikan mesin lah, isu quality lah, audit lah,perubahan planning lah, dan lah lah yang lain. Enaknya, kerja di shift pagi berasa seperti kerja normal,waktu berjalan cepat, jadi tidur terasa sangat nikmat, walaupun bangun paginya gak nikmat sama sekali. Di samping itu shift pagi memberikan kehidupan sosial yang lebih baik, bisa ketemu teman2 dari department lain, lunch ada temen, trus malemnya masih bisa nongkrong sama temen kantor ato temen kos (nongkrong disini mohon diartikan sebagai ngobrol dan makan seadanya).

Shift 2 adalah shift yang paling kusukai. Berangkatnya tidak terlalu pagi jadi agak nyantai dan masih bisa bertemu dengan orang-orang. Pagi hari aku masih bisa up date berita, baca koran, nyuci baju, bikin sarapan, nonton infotainment, nonton Oprah, dll. Pulang biasanya bisa langsung tidur. Tapi gak enaknya, aku gak bisa kongkow after work bareng temen2.

Shift 3 adalah shift yang paling berat, di samping harus melawan kodrat (tidur di siang hari dan terjaga di malam hari) juga otak yang beku sepanjang malam. Sepanjang siang, meskipun tidak tidur tapi badan terasa lemas. Jet lag? tentu saja... Paling strees adalah kalo ada masalah cukup berat di shift ini. Otak jarang banget mau kerja sama, malah punya kecenderungan mogok. Jadi kebanyakan decision yang kubuat bersifat instan dan mentah. Malah terkadang kalo salah satu crew ku bertanya :"Bu, ada masalah ini nih, gmn bu?" setelah terdiam cukup lama (mencoba memaksa otak yang mogok untuk jalan) aku akan berkata "Biasanya gimana?" Saat shift 3 hari pertama biasanya adalah saat penahanan kantuk yang hebat (karena siangnya tidak tidur), hari kedua lumayan OK, otak lumayan jernih. Hari ketiga otakku mulai kram dan aku mulai dopping kopi. Hari keempat kalian bisa melihat zombie dalam perwujudanku. Hari kelima, rasanya lebih baik aku berhenti kerja. Dan aku tak pernah sanggup untuk melanjutkan ke hari keenam, apalagi ketujuh. Biasanya seminggu setelah menajalani shift 3, di hari liburku aku akan mati suri, menjadi onggokan tidak berguna.

Untuk kesehatan, tentu saja kerja shift jelas tidak sehat. Lha nggak gimana? Orang metabolisme tubuh di acak-acak.Dan bagaimana jika dihubungkan dengan ayat di bawah?

"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahatdan menjadikan siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah) sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar"
(QS Yunus (10); ayat 67)

No comments: