Thursday, December 13, 2007

ManagemenEkspektasi

Ada kalanya seseorang merasakan kekecewaan yang teramat besar dalam hidupnya. Akupun pernah mengalaminya, sering malah.
Pernah suatu hari aku aku merasa sangat kecewa hanya karena hal yang sebenarnya tidak begitu besar. Waktu itu aku dan seorang temanku berencana untuk pergi bareng. Pada hari H, ternyata temanku tersebut tidak bisa. Uh hari itu aku kecewa banget dan hal itu tidak bisa kututup-tutupi darinya, sampai dia merasa tidak enak hati. Tapi setelah beberapa hari dan kupikirkan lagi, ternyata that's not a big deal. Trus kenapa waktu itu aku begitu kecewa ?

Jawabannya adalah aku belum bisa me-manage ekspektasiku dengan baik. Saat itu aku begitu berharap ketemu dengan temanku itu, bahkan aku sudah merancang apa saja yang akan kulakukan bersamanya. Terlalu banyak hal yang kubayangkan dan kuharapkan sehingga saat hal itu tidak terlaksana aku merasa kecewa. Membangun harapan adalah seperti membangun gunung es. Terlalu rentan, terlalu mudah runtuh atau meleleh.

Saat ini aku sedang belajar untuk memanage ekspektasiku. Mencoba membiarkan semua hal mengalir apa adanya. Saat seseorang menjanjikan sesuatu aku cenderung untuk take it easy, dan tidak terlalu mengharapkannya. Karena saat kita sudah terbang terlalu tinggi, saat jatuh akan sangat menyakitkan.

Orang berkata, orang tidak bisa dibilang hidup jika tidak membangun harapan dan mimpi. Aku bilang aku tidak ingin hidup dengan rasa sakit.

1 comment:

Anonymous said...

gunung es bukannya biasanya dihubungkan dengan fenomena "what`s inside is actually bigger and more complex" yewh? - jd inget reserve..wekekeke...
eniwei,yang penting sih selalu punya P10-P50-P90 ekspektasi,jd, punya ekspektasi tinggi, tapi juga punya ekspektasi lain supaya ga gampang kuciwa...
*ngomong aje kamu dew...hehehe*