Sunday, February 3, 2008

Disappointment



Aku punya banyak teman, terutama temen cewek. Sejak dulu, kebiasaanku adalah menginap bersama temanku. Biasanya mereka menginap di tempatku – aku memang tidak terbiasa menginap di tempat orang lain. Saking hobinya melakukan acara menginap ini, aku pernah menginap bersama 6 orang teman seangkatanku di kamar kosku dulu waktu kuliah.

Hal tersebut berlanjut hingga sekarang, aku dengan semangat akan mengundang salah satu teman cewekku untuk menginap. Makanya sebelum pindah kos aku biasanya menanyakan satu pertanyaan penting. Boleh gak aku membawa temen cewek buat nginep di kos? Dan pertanyaan itu pula yang kutanyakan ke penjaga kos baruku. Saat itu dia mengatakan tidak apa-apa asalkan cewek.

Hari ini salah satu teman kantorku yang biasa menginap di kos lamaku mengatakan ingin menginap. Tanpa berpikir macam-macam aku mengiyakan. Dia termasuk salah satu teman dekatku di kantor. Dia pulang pergi ke rumahnya di Jakarta setiap hari. Jadi aku tahu dia pasti sangat capek dan kaang bosan dengan perjalanan komuternya.

Saat tiba di kos, ibu penjaga kos kebetulan sedang duduk di ruang depan. Aku langsung bilang padanya bahwa temanku ingin menginap. Tanggapan si ibu membuatku kaget dan juga sangat kecewa. Dia terdiam cukup lama dengan pandangan yang sangat gak enak, kemudian mengatakan “Tapi cuma boleh satu malam ya, kalau dua malam tidak boleh”.

Sampai di kamarku, temanku menanyakan kenapa si Ibu bersikap seperti itu. Aku bilang aja kalau dulu aku dah buat komitmen ama dia dan dia bilang OK, jadi aku minta temanku untuk tidak khawatir. Namun jelas terlihat ke-BT-an di wajahnya dan wajahku.

Esok harinya, Jakarta dinyatakan banjir dan ibu temanku itu menyarankannya untuk tidak pulang dulu karena rumahnya sudah kebanjiran. Saat dia bercerita padaku dan kebingungan mencari tempat menginap aku jadi sedih, karena aku tahu tidak bisa menawarkan bantuan tempat menginap padanya. I really hate that situation..

No comments: